KONTENJATENG.COM – Calon Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Semarang, Supriyadi, menyoroti pentingnya perhatian khusus dalam membangun sepakbola di Kota Semarang.
Menurut Supriyadi, sepakbola adalah olahraga rakyat yang perlu dihidupkan kembali melalui berbagai kompetisi, baik di tingkat Sekolah Sepak Bola (SSB) maupun Perserikatan Sepak Bola (PS) yang dinaungi oleh Askot PSSI.
"Ada 25 PS yang selama dua tahun ini tidak mengadakan kompetisi, baik di divisi 1 maupun 2," ujarnya.
Supriyadi menambahkan bahwa banyak SSB yang kini mengadakan liga secara mandiri tanpa campur tangan Askot PSSI kota semarang.
Hal ini menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan akan pembinaan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
"Piala Suratin yang digelar oleh Asprov Jawa Tengah pun kita Kota Semarang tidak ikut, ini merupakan tanggung jawab dari pengurus Askot," tegas Supriyadi.
Baca Juga: Pemerintah Kota Semarang Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun
Ia menekankan pentingnya konsolidasi antar klub untuk membangun sepakbola yang profesional dan maju di Kota Semarang.
Kondisi saat ini, di mana tidak ada prestasi membanggakan, menjadi cerminan dari kurangnya kompetisi berkelanjutan.
Klub-klub, SSB, dan kelompok umur dari U12 hingga senior berharap adanya kompetisi yang terus-menerus.
Supriyadi berharap dukungan dari pemerintah kota, terutama Walikota terpilih, untuk menyelenggarakan liga di tingkat kota Semarang.
"Ini salah satunya untuk mencari bibit unggul agar dapat maju di kompetisi yang lebih profesional," jelasnya.
Baca Juga: Pamit Undur Diri, Wali Kota Semarang Puji Sinergi dengan Muhammadiyah dan Aisyiyah
Supriyadi bertekad mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun sepakbola di Kota Semarang agar tidak kehabisan pemain proesional pada olah raga sepak bola.