''Data ini penting karena menjadi pedoman kita untuk mengetahui capaian prestasi yang sudah diraih. Termasuk penurunan angka kemiskinan, angka pengangguran, peningkatan literasi dari peringkat 33 ke peringkat 4,'' papar Aaf, yang merupakan calon petahana.
Selain itu, Aaf memaparkan adanya progres dalam reformasi birokrasi yang sempat berada di kategori C pada 2021, berubah menjadi kategori BB atau sangat baik di 2023. Untuk stunting, diakuinya memang masih tergolong tinggi yakni berperingkat 16 untuk wilayah Jateng.
''Jadi bukan di peringkat 3, seperti yang disampaikan pasangan calon (Paslon) sebelah waktu debat. Untuk penanganan banjir dan rob serta Pasar Banjarsari hendaknya jangan dicela sendiri. Data sangat penting, kami mohon jangan sampai ada penyesatan terhadap masyarakat Kota Pekalongan,'' tegas Aaf.
Dalam kontestasi politik ini, pasangan calon (Paslon) Aaf dan Balgis Diab (Adjib) maju dengan diusung sepuluh partai.
Termasuk sejumlah partai besar seperti PDIP, Golkar, PPP, dan Gerindra. Sementara enam partai lainnya yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, Partai Demokrat, PSI, Partai Gelora, dan Nasdem.
Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda menyampaikan jika debat perdana ini berlangsung kondusif dan lancar, sehingga pihaknya mengapresiasi kedewasaan pasangan calon (Paslon) Utama maupun pasangan calon (Paslon) Adjib beserta tim kampanyenya.
''Kami berharap debat terbuka kedua akan lebih baik lagi dari debat terbuka perdana. Tentunya kami akan melakukan sejumlah evaluasi,” ujarnya.
KPU rencananya telah menjadwalkan debat terbuka kedua yang akan berlangsung pada 8 November 2024.
Untuk peran panelis dalam debat terbuka, Fajar Randi Yogananda mengungkapkan mereka hanya merumuskan soal-soal yang diajukan untuk kedua pasangan calon (Paslon).
Soal yang disampaikan, lanjut Fajar Randi Yogananda, merupakan soal studi kasus permasalahan yang ada di Kota Pekalongan.
''Melalui studi kasus ini, kami berharap para pasangan calon (Paslon) mampu menjawab dengan lancar dan konkret sesuai dengan permasalahan yang ada. Selain itu, KPU Kota Pekalongan berharap bisa memfungsikan peran untuk mengedukasi para pemilih agar mendapatkan gambaran informasi tentang calon yang hendak dipilih pada 27 November 2024,'' pungkas dia.***
Artikel Terkait
Pasangan Andika Perkasa dan Hendi Gelar Deklarasi Pengusaha Perkasa Hebat Jateng di Kota Pekalongan, Rangkul Para Peserta dari Gen Z dan Millenial
Pemuda Pancasila Kota Pekalongan Menyatakan Dukungan Bagi Aaf dan Hendi, Merupakan Dua Kadernya yang Maju di Pilkada 2024
Nusron Wahid Jadi Menteri, Pengamat: Awas Jangan Politisasi Program Pemerintah di Pilkada Kudus 2024
Berdayakan Masyarakat Dua Kelurahan dalam Program Padat Karya, Pemkot Ajak Bersihkan Enceng Gondok di Sepanjang Aliran Sungai Loji
Relawan Andika - Hendi Gelar Turnamen Bola Voli
Bawaslu Datangi Pertemuan Paguyuban Kades Kabupaten Pemalang, Terindikasi Diarahkan Mendukung Salah Satu Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng
Diduga Terjadi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Didalam Proses Perekrutan serta Pengangkatan Pejabat di Perumda Tirtayasa Kota Pekalongan
Silaturahmi dengan Nelayan dan Petani, Andika Hendi Janji Tingkatkan Kesejahteraan
Imigrasi Semarang Gelar Eazy Passport untuk Calon Jemaah Haji di Kendal
Nafifest Night 2024 Diikuti 133 Film Indie Hasil Karya Sineas Muda dari Berbagai Daerah, Digelar Berkolaborasi dengan Konser Musik Artis Bernadya