KONTENJATENG.COM - Pemkot Pekalongan masih menempatkan penanganan banjir dan rob dalam salah satu isu utama yang ada di pembahasan 9 isu strategis Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2025.
Hak tersebut diketahui pada saat digelarnya Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Pekalongan dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pekalongan Tahun 2025-2045.
Kegiatan Musrenbang ini dibuka Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, yang digelar di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Rabu (20/3/2024).
Sesuai arah kebijakan tahunan, pada Tahun 2025 mengusung tema "Optimalisasi Peningkatan Kesejahteraan dan Kemandirian dengan Dipayungi Nilai-Nilai Religiusitas".
Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Aaf itu memaparkan 9 isu strategis kota dalam RKPD 2025. Isu-isu itu akan menjadi prioritas dalam rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekalongan.
Adapun 9 isu strategis di Tahun 2025 yaitu Penanganan Banjir dan Rob serta Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup, Peningkatan Infrastruktur Dasar Perkotaan dan Infrastruktur Lingkungan Permukiman, Peningkatan Derajat Kesehatan, Penurunan Angka Kemiskinan dan Angka Pengangguran.
Selanjutnya ada Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, Tata Kelola Pemerintahan, Kondusivitas Wilayah, Pelestarian Budaya Lokal, Peningkatan Daya Tarik Pariwisata dan Peningkatan Daya Saing Ekonomi serta Pertumbuhan Sektor-Sektor Ekonomi Kreatif Berbasis Potensi Lokal.
"Ada beberapa permasalahan di Tahun 2024 yan belum terselesaikan dan menjadi rencana program strategis untuk RKPD Tahun 2025. Diantaranya permasalahan banjir dan rob. Namun kalau kita flashback, kejadian banjir dan rob di Kota Pekalongan tiap tahun volumenya semakin berkurang,'' ujar Aaf.
Menurut Aaf, segala upaya dan langkah proses serta rencana pembangunan infrastruktur pengendalian banjir yang sudah maupun masih dilakukan, hingga sekarang masih on the track dan terus ditingkatkan.
Hal ini memang tidak bisa instan dan membutuhkan kerjasama semua pihak, termasuk masyarakat. Selain penanganan banjir, isu strategis lainnya yakni menuntaskan permasalahan kemiskinan, angka pengangguran, penurunan angka stunting, peningkatan infrastruktur kualitas sejumlah ruas jalan, dan sebagainya.
''Untuk pelestarian budaya lokal dan peningkatan daya saing ekonomi serta pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, seperti adanya Kampung Tempe Kuripan dan Kampung Tahu Sokoduwet, maupun Kampung Batik,'' kata Aaf.