regional

Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari untuk Longsor Pekalongan, Proses Pencarian Korban Hilang Masih Berlanjut

Kamis, 23 Januari 2025 | 18:51 WIB
Foto Bupati Pekalongan mengunjungi lokasi tanah longsor dan banjir bandang (pekalongankab.go.id)

KONTENJATENG.COM - Bencana tanah longsor melanda Desa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Senin, 20 Januari 2025, sekitar pukul 17.30 WIB.

Longsor ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut, memicu banjir bandang yang menghancurkan 27 rumah, lima jembatan, serta merusak tiga akses jalan dan satu tanggul.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, pada Kamis, 23 Januari 2025, menyatakan bahwa 159 orang harus mengungsi akibat bencana ini, dan 21 orang dinyatakan meninggal dunia berdasarkan data hingga Rabu, 22 Januari 2025. Tim SAR gabungan masih berupaya mencari lima orang yang dilaporkan hilang.

Baca Juga: Meriahnya Pasar Imlek Semawis 2025 di Kota Semarang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, sehingga pencarian korban dapat berlangsung lebih lama dan tidak terhalang cuaca buruk.

Nana Sudjana, Penjabat Gubernur Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa intensitas hujan tinggi telah berlangsung selama seminggu terakhir.

“Operasi TMC ini diharapkan bisa membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” ujarnya. TMC dimulai pada Kamis, 23 Januari 2025.

Untuk penanganan bencana, 1.300 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, PMI, SAR, Satpol PP, dan relawan telah dikerahkan.

Baca Juga: The All-New Mazda CX-80 Resmi Meluncur di Kota Semarang

Pemerintah Kabupaten Pekalongan menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, terhitung sejak 21 Januari hingga 4 Februari 2025, usai penemuan korban meninggal ke-17.

“Terhitung dari tanggal 21 Januari hingga 4 Februari 2025 Pemkab Pekalongan tetapkan status darurat bencana,” kata Bupati Pekalongan Dr. Hj. Fadia Arafiq, S.E., M.M.

Posko bencana telah disiapkan di empat kecamatan terdampak yaitu Petungkriyono, Lebakbarang, Paninggaran, dan Kandangserang.

“Total ada 11 kecamatan dari hulu hingga hilir yang terdampak longsor dan banjir bandang,” ujar Bupati. Pemkab Pekalongan juga meminta dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi karena akses menuju daerah terdampak putus.

Baca Juga: Inilah Yang Beda di Pasar Imlek Semawis Tahun 2025, Penasaran?

BNPB telah memberikan bantuan penanganan darurat senilai Rp289.500.000, termasuk Rp200 juta untuk operasional, 200 paket sembako, dan 100 paket makanan siap saji.

Halaman:

Tags

Terkini