KONTENJATENG.COM - Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari setahun ini berdampak pada berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor pariwisata.
Di antaranya pariwisata Karimunjawa yang berada di Kabupaten Jepara. Akibat pandemi, salah satu wisata andalan Jawa Tengah itu menjadi lebih lengang.
Hal itu terlihat dari kondisi jalanan di Karimunjawa yang terbilang sepi jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.
Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 18 Segera Dibuka, Buruan Login ke prakerja.go.id
Banyak masyarakat Karimunjawa yang bergantung pada sektor pariwisata terpaksa menggunakan uang tabungan lantaran penghasilan menurun drastis.
Deretan toko-toko suvernir dan barang kesenian di Karimunjawa menutup semua gerainya karena sepi pembeli.
Hanya terlihat beberapa toko atau warung yang buka. Di antaranya warung milik Ibu Solekah, yang sepi tanpa seorang pun pengunjung.
Baca Juga: Jadwal Tayangan TRANS7, 11 Agustus 2021 : Saksikan Peran Zara Adhisty di Movievaganza Dua Garis Biru
"Kami mohon bantuannya dari pemerintah, untuk bisa membuka kembali pariwisata," katanya, dikutip dari laman resmi DPRD Jepara.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Jepara Agus Sutisna mengharapkan pemerintah mempercepat pemberian bantuan sosial dan stimulus pada pelaku usaha dan masyarakat di wilayah Kecamatan Karimunjawa.
"Entah berupa sembako, entah Bantuan Sosial Tunai (BST) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) karena ini pandemi tanggung jawab negara dan negara sudah memutuskan PPKM Darurat," ujarnya.
Baca Juga: Cek Status Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 1 juta di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id
Beberapa warga dikatakannya telah beralih menjadi nelayan, namun belum bisa menjadi alternatif pendapatan lain bagi masyarakat di Karimunjawa.
"Pendapatan dari nelayan sangat kecil dan tidak tentu. Bisa karena iklim maupun hal lainnya," ucap Politisi dari Fraksi Persatuan Pembangunan ini.
Pihaknya mengatakan pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah daerah maupun pusat.