KONTENJATENG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendorong pemanfaatan lahan tidur untuk urban farming dalam rangka menjaga ketahanan pangan di Ibu kota Jawa Tengah.
Seperti yang terlihat pada pemanfaatan lahan tidur di RT 2 RW 7, Kelurahan Tinjomoyo yang dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Karang Taruna Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Camat Banyumanik, Eka Kriswati mengatakan lahan tidur yang tidak digunakan tersebut kini sudah menjadi area urban farming dengan beragam sayur mayur yang lengkap dan tumbuh subur.
Baca Juga: Walikota Semarang Dorong Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu
"Ini wujud kolaborasi yang diinisiasi oleh Karang Taruna termasuk Petani Milenial dan KWT yang menggerakkan anggotanya," kata Eka, sapaannya usai panen sawi, bayam dan kangkung di lahan urban farming yang dikelola Karang Taruna Tinjomoyo, Senin (11/6) lalu.
Eka mengaku jika lahan tersebut merupakan lahan tidur yang selama beberapa tahun tidak difungsikan. Lahan itu merupakan tanah bengkok milik pemerintah kota Semarang.
"Kami menanam aneka sayur di lahan sekitar 70 meter persegi. Kemudian masih ada kolam ikan dan ada pengelolaan sampah atau Bank Sampah di area depan serta ada taman juga, sebagai edukasi untuk anak-anak kecil," imbuhnya.
Baca Juga: Komunitas Rokok Kretek Rempah CK Dukung Penuh Iswar Aminuddin Maju Walikota Semarang
Selama tiga bulan ini, kata Eka, Karang Taruna dan Petani Milenial serta KWT yang merawat tanaman dan sayuran di sana. "Ada pembibitan, sampai proses komposting di sini. Dua bulan ini sudah menghasilkan sayur bayam, kangkung, sawi yang saat dipanen kami share ke grup PKK untuk ditawarkan dan dijual," terangnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menanam bawang merah yang tumbuh banyak dan subur. "Lahan tidur ini punya pemkot. Kemudian ibu Wali Kota menggerakkan urban farming dan anak-anak karang taruna langsung antusias dan mengelolanya," jelasnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mangaku tengah melakukan inventarisir lahan tidur melalui masing-masing lurah dan camat.
Baca Juga: Resmi! Herlambang Prabowo Dilantik Jadi Ketua DPC Lindu Aji Kota Semarang Periode 2024-2029
"Kami akan bikin edaran untuk mendata lahan-lahan tidak produktif di sekitarnya. Kemudian juga melakukan pendekatan persuasif dengan pemilik lahan untuk menanam tanaman potensial," ujar Hernowo yang juga merupakan Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat ini.
Menurutnya, jika pemilik lahan memiliki kesulitan bisa berkonsultasi dan bertanya ke Dinas Pertanian atau UFC (Urban Farming Corner) atau di BPP yang ada di Ngaliyan, Mijen, Gunungpati dan Banyumanik.
Hernowo menyebut, upaya penanaman di lahan tidur memiliki tujuan dua hal. Pertama, sebagai upaya mendorong ketahanan pangan lewat urban farming dan pertanian. Yang kedua, yaitu upaya konservasi tanah.
Artikel Terkait
Ada Apa dengan Muhammadiyah? Mendadak Tarik Dana Total Rp15 Triliun di BSI
Transaksi Riyal di BSI Naik 57,18 Persen Pada Musim Haji 2024
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLH Ajak Warga Semarang Budidayakan Anggrek
5 Ciri Haji Mabrur, Semoga Saja Anda Salah Satunya !
Event RC Adventure XTJ II 2024 Sukses Digelar, Tim Kadal Buntung dari Banjarnegara Raih Juara Pertama
Resmikan Rumah Sakit Samsoe Hidajat, Mbak Ita Berharap Berikan Pelayanan Berkualitas
Pelantikan Pejabat Struktural Baru di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang
Resmi! Herlambang Prabowo Dilantik Jadi Ketua DPC Lindu Aji Kota Semarang Periode 2024-2029
Komunitas Rokok Kretek Rempah CK Dukung Penuh Iswar Aminuddin Maju Walikota Semarang
Walikota Semarang Dorong Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu