Baca Juga: Pelantikan Pejabat Struktural Baru di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang
Terpisah, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, tanah-tanah bengkok milik Pemerintah Kota Semarang bisa dimanfaatkan untuk urban farming.
"Lahan itu bisa disewakan masyarakat yang akan bercocok tanam," kata Mbak Ita sapaannya, Selasa (11/6).
Menurutnya, total lahan produktif di Kota Semarang masih 30 ribu hektar atau 6 persen dari luas lahan kota Semarang. Sedangkan, sawah lestari seluas 1.600 hektar.
Ia menyebut, masih ada lahan-lahan kosong di wilayah Mijen, Tembalang, Gunungpati, dan Ngaliyan. "Mungkin bisa menanam pepaya atau menanam cabai, tomat dan terong. Ini bertujuan menjaga tetap daulat pangan, membuat multiplier perekonomian kepada masyarakat," imbuhnya.
Artikel Terkait
Ada Apa dengan Muhammadiyah? Mendadak Tarik Dana Total Rp15 Triliun di BSI
Transaksi Riyal di BSI Naik 57,18 Persen Pada Musim Haji 2024
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLH Ajak Warga Semarang Budidayakan Anggrek
5 Ciri Haji Mabrur, Semoga Saja Anda Salah Satunya !
Event RC Adventure XTJ II 2024 Sukses Digelar, Tim Kadal Buntung dari Banjarnegara Raih Juara Pertama
Resmikan Rumah Sakit Samsoe Hidajat, Mbak Ita Berharap Berikan Pelayanan Berkualitas
Pelantikan Pejabat Struktural Baru di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang
Resmi! Herlambang Prabowo Dilantik Jadi Ketua DPC Lindu Aji Kota Semarang Periode 2024-2029
Komunitas Rokok Kretek Rempah CK Dukung Penuh Iswar Aminuddin Maju Walikota Semarang
Walikota Semarang Dorong Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu