Selanjutnya, Pemerintah Kota Semarang menganggarkan pembangunan jembatan permanen pada APBD 2024.
Pihaknya tidak dapat menganggarkan pada APBD Perubahan tahun lalu melalui swakelola mengingat saat dihitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) mencapai Rp 3 miliar.
"Kalau swakelola sesuai Peraturan Wali kota maksimal Rp 1 miliar. Padahal, jembatan itu begitu dihitung RABnya mencapai Rp 3 miliar. Sehingga, harus dilakukan lelang," terang Ita, sapaannya.
Sedangkan, proses lelang, ujar dia, membutuhkan waktu cukup panjang mulai dari penentuan pemenang lelang, masa sanggah, hingga kontrak. Saat ini, pemenang lelang sudah ada dan akan segera dilakukan pembangunan.
Baca Juga: Mbak Ita Optimistis Pudakpayung Unggul Dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah
"Mungkin kemarin kurang tersosialisasi bahwa ini masih proses. Maka, Saya sampaikan ke teman-teman Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan sosialisasi guna memberikan informasi agar masyarakat paham bahwa jembatan ini tidak lambat tapi memang sesuai prosedur," jelasnya.
Di sisi lain, Ketua LPMK Tlogosari Kulon, Adi Pratondo juga mengucapkan terima kasih kepada wali kota Semarang yang telah menerima aspirasi warga. Aspirasi ini telah diajukan sejak 2021. Namun, saat itu, pandemi Covid-19 tengah melanda sehingga baru bisa dianggarkan pada 2024 ini.
"Kami harap air yang melimpas bisa teratasi dengan peninggian jembatan. Kalau jembatannya tinggi dan ada talud, air tidak akan masuk (ke kampung)," ujarnya.
Selama ini, jelas Adi, air sering melimpas hingga ketinggian 40 - 50 sentimeter. Di wilayah Tlogosari, air bisa merendam rumah warga hingga dua hari karena saluran yang tidak lancar. Dibangunnya jembatan Nogososro, diharapkan bisa menjadi solusi terhadap persoalan banjir di wilayah tersebut.
"Kalau banjir, semua terdampak. Ekonomi terdampak, kerja terdampak, anak sekolah juga," sebutnya.
Sementara itu, Ketua LPMK Muktiharjo Kidul, Muslim mengatakan, volume kendaraan di jalan tersebut sangat ramai, terlebih saat pagi dan sore hari. Oleh karena itu, dia berharap pembangunan tidak terlalu lama.
"Tadi disampaikan kalau lima bulan kelamaan. Saya harap tiga bulan. Jangan terlalu lama karena warga kami dan pengguna jalan yang melewati Jalan Nogososro banyak," ujar Muslim.
Karena pembongkaran akan dilakukan bersamaan pada sisi kanan dan kiri, pihaknya bersama dengan Polrestabes dan Dinas Perhubungan (Dishub) akan mencarikan jalur alternatif selama pembangunan berlangsung.
"Insyaa Allah kami carikan alternatif jalan lain dan jalan-jalan yang menghubungkan wilayah ke Bangetayu, dan lainnya," kata Muslim.
Artikel Terkait
Kejati Jateng Berhasil Tangkap DPO Kredit Fiktif PD BPR BKK Kendal Tahun 2013-2014
Baru 5 Bulan Pakai, Mobil Toyota Agya Merah Milik Konsumen Sudah Alami Kerusakan Mesin Parah Hingga Tak Bisa Digunakan
Kabar Gembira untuk Guru Non ASN, Pemkot Semarang Beri Prioritas untuk Jadi PPPK
Mbak Ita Optimistis Pudakpayung Unggul Dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah
Terima Kunjungan Wakil Kepala BRIN, Mbak Ita Siap Kolaborasi Kembangkan Riset
Server PDN Gangguan, Imigrasi Tetap Layani Perlintasan dan Permohonan Paspor
Link Nonton Series Hitam di Netflix, Teror Zombie Lokal Indonesia
Nonton Film Horor Terbaru Sengkolo Malam Satu Suro, Sudah Tayang di Bioskop
Kuasa Hukum Terdakwa Sidang Pidana Kasus Sengketa Lahan dan Bangunan di Pekalongan Akan Ajukan Duplik untuk Bantah Isi Replik Jaksa Penuntut Umum
Program Pembiayaan Porsi Haji PT Pegadaian, Gadai Emas seberat 3,5 gram Bisa Langsung Daftar Haji