KONTENJATENG.COM - Sebagai upaya mengenalkan dunia pertanian modern kepada generasi muda, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang menggelar acara "Jambore Petani Cilik dan Remaja" yang diselenggarakan di Agro Purwosari, Mijen.
Ratusan siswa SD-SMP nampak antusias mengikuti dan belajar tentang pertanian masa depan berbasis teknologi hingga proses pengolahan makanan produk pertanian.
Baca Juga: MIN 1 Kendal dan SD Muhammadiyah 05 Semarang Juara MilkLife Soccer Challenge Semarang 2024
Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan betapa pentingnya mengenalkan profesi petani dengan cara yang lebih relevan dan menarik bagi generasi milenial.
“Hari ini sangat luar biasa karena ada kegiatan yang ingin menumbuhkan cinta untuk menjadi petani. Bagaimana petani-petani ini jangan dibayangkan seperti petani zaman dulu atau kolonial. Namun, adik-adik ini adalah generasi yang sudah memakai teknologi atau modernisasi pertanian," ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Kisah Nyata Dodit Mulyanto, Film Horor Komedi Rumah Dinas Bapak Sudah Tayang di Bioskop
Lebih lanjut, Mbak Ita menekankan pada jajarannya termasuk para guru bahwa pendidikan terkait pertanian harus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya melalui acara seperti ini, tetapi juga melalui kolaborasi dengan berbagai pihak secara terus menerus.
"Kita harus memberikan edukasi kepada anak-anak. Edukasi seperti ini jangan sekali saja, harus berkelanjutan. Di masa depan, kita diharapkan bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk BRIN dan BRIDA," imbuhnya di hadapan para guru dan jajaran OPD yang turut hadir.
Baca Juga: Pilbup Pemalang 2024, Agus Gunawan: Keluarga Machroes Tak Miliki Cucu, Ada Pihak yang Mengaku-aku
Salah satu contoh inspiratif yang diungkapkan wali kota yakni kisah sukses petani milenial Sandi Febrianto yang mengembangkan Sandi Buana Farm di kawasan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Semarang sejak 2019.
Sandi mengelola lahan hidroponik untuk budidaya selada di Gunungpati, dan telah berhasil membuktikan bahwa menjadi petani modern dapat menghasilkan keuntungan besar.
"Sekarang menjadi petani selada itu nggak susah. Nanemnya itu cuma berdiri saja, pindahin bibit-bibit dari lubang hidroponik pindah ke tempat satunya lagi. Penghasilannya banyak sekali, sampai puluhan juta," ungkap mbak Ita memberikan motivasi kepada para peserta jambore.
Sementara itu Sandi menyampaikan pesan kepada para siswa bahwa profesi petani adalah masa depan yang menjanjikan.
"Jadi adik-adik jangan pernah malu bertani, karena pertanian itu adalah masa depan kita," ujarnya.
Artikel Terkait
FKSPN Nyatakan Dukungan kepada Bakal Pasangan Calon Fadia Arafiq dan Sukirman pada Pilbup Pekalongan 2024
Muhammad Lukman Edy Dilaporkan DPC PKB Kabupaten Pekalongan ke Mapolres Pekalongan, Terkait Adanya Dugaan Pernyataan Informasi Bohong
692 Siswi SD/MI Ikuti MilkLife Soccer Challenge 2024 di Semarang, Cek Daftar Pemenang Skill Challenge KU 10 dan KU 12
Bikers Kemenkumham Jateng Gelar Touring dan Bakti Sosial Menyambut HUT RI dan Hari Pengayoman Ke 79
Sinopsis Film Azzamine, Kisah Cinta Segitiga yang Menyentuh Hati
Nonton Film Rumah Dinas Bapak, Sudah Tayang Klik Disini !
Gerakan Level Up With Enervon Active Dorong Lebih dari 60 Ribu Orang Berani Ambil Langkah Nyata Raih Ambisi dan Mimpi
Pilbup Pemalang 2024, Agus Gunawan: Keluarga Machroes Tak Miliki Cucu, Ada Pihak yang Mengaku-aku
Kisah Nyata Dodit Mulyanto, Film Horor Komedi Rumah Dinas Bapak Sudah Tayang di Bioskop
MIN 1 Kendal dan SD Muhammadiyah 05 Semarang Juara MilkLife Soccer Challenge Semarang 2024