KONTENJATENG.COM - Pemerintah Kota Semarang mengonfirmasi bahwa limpasan air yang sempat terjadi di Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, dapat dengan cepat diatasi.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (16/1) malam menyebabkan debit Sungai Babon meningkat.
Lurah Meteseh, Joko Rahmantoko, menjelaskan bahwa debit tinggi Sungai Babon malam itu menyebabkan limpasan air dari perumahan lebih tinggi tidak tertampung dan menggenangi kawasan RW 26.
Baca Juga: Pemkot Semarang dan FKSB Konsolidasi Jaga Kondusifitas Wilayah
"Debit air Sungai Babon memang tinggi malam itu sehingga limpasan air dari perumahan sekitar yang lebih tinggi tidak tertampung ke sungai, tetapi langsung menggenangi kawasan RW 26 perumahan," ungkapnya.
Joko menambahkan bahwa genangan ini tidak berlangsung lama dan warga sempat melakukan evakuasi mandiri setelah mendengar alarm peringatan dini.
"Hanya meluap sebentar, dan pukul 12 malam langsung surut. Warga pun sudah kembali ke rumah masing-masing. Evakuasi dibantu oleh aparat terkait dan setelah ada koordinasi antara dinas PU dan BBWS untuk pembukaan pintu air, genangan air pun cepat surut," jelas Joko.
Baca Juga: Ingin Rumah Gratis dari Pemerintah? Ini Syarat dan Kriterianya
Untuk menangani dampak limpasan air, pihak kelurahan dan kecamatan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, hingga PMI Kota Semarang, telah bergerak melakukan pembersihan.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, menegaskan keseriusan pemerintah dalam menangani genangan yang sering terjadi di Perumahan Dinar Indah.
Pemerintah Kota Semarang secara intens melakukan koordinasi lintas sektor dengan petugas penjaga Bendungan Pucang Gading yang berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis (MBG), Puluhan Siswa Keracunan di Sukoharjo BGN Ungkap Penyebabnya
"Kami terus melakukan koordinasi dengan penjaga pintu air Pucang Gading untuk memperhatikan ketepatan waktu melakukan buka tutup pintu air agar tidak terjadi keterlambatan pembukaan yang mengakibatkan air Sungai Mluweh meluap," katanya.
Artikel Terkait
Semarang Luncurkan 10 Kandri Baru untuk Dorong Pariwisata Lokal
Tak Terpengaruh Kasus Bentrok di Blora dan Bandung, Ormas PP dan GRIB Jaya di Pekalongan Bersilaturahmi untuk Tetap Sepakati Jaga Kondusifitas
Cari Solusi Bagi Nasabah Korban BMT Mitra Umat, Ketua DPRD Kota Pekalongan Azmi Basyir Dampingi Paguyuban Berudiensi dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah
Kontroversi Aturan Poligami ASN, Ini Klarifikasi Pj Gubernur Jakarta
Yulianti Istri Pelaku, Minta Maaf ke Keluarga Sandy Meski Tak Dapat Maaf, Terungkap Ternyata Dulu Jadi Mak Comblang Sandy
Pembelajaran Ramadan Tuai Pro-Kontra, Ternyata Libur saat Puasa Sudah Ada Sejak
Makan Bergizi Gratis (MBG), Puluhan Siswa Keracunan di Sukoharjo BGN Ungkap Penyebabnya
BLT BBM Rp600.000 Akan Segera Disalurkan, Ini Syarat dan Jadwalnya
Ingin Rumah Gratis dari Pemerintah? Ini Syarat dan Kriterianya
Pemkot Semarang dan FKSB Konsolidasi Jaga Kondusifitas Wilayah