KONTENJATENG.COM - Agustina, Wali kota Semarang berencana melakukan solusi bertahap, terkait keluhan warga terhadap munculnya 'pulau sampah' di bekas tambak Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara.
Agustina, Wali kota Semarang menegaskan jika Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang akan melakukan penanganan bertahap, dengan pendekatan budaya dan partisipasi warga.
Dirinya menyayangkan masih adanya warga yang secara sengaja membuang sampah ke bekas tambak yang saat ini malah terlihat seperti pulau sampah.
Baca Juga: Wagub Jateng Cek Langsung Pengerukan Sungai Pelayaran Penyebab Rob Demak
Dia menjelaskan kebiasaan membuang sampah sembarangan sering kali ditiru oleh warga lain, sehingga menimbulkan dampak kolektif.
"Kita akan cari tokoh sentral di situ, karena budaya masyarakat kita itu biasanya kan dari keteladanan. Kalau satu orang membuang sampah di situ, yang lainnya ikut. Maka ini harus mengedukasi pelan-pelan, karena ini perubahan budaya," terang Agustina.
Sebagai langkah awal, Pemkot Semarang akan melakukan pembersihan pulau sampah secara menyeluruh. Setelah itu, akan dilakukan pengawasan untuk menyelesaikan masalah sampah yang ada.
"Setelah dibersihkan, ya percuma kalau masih ada yang buang sampah di situ lagi. Maka nanti Camat dan Lurah akan mendekati warga secara perlahan-lahan," lanjutnya.
Baca Juga: Agustina, Wali kota Semarang Akan Optimalkan Koperasi Merah Putih ke Berbagai Lini Usaha
Agustina juga menyoroti pentingnya menyediakan tempat pembuangan sampah yang layak dan proses pengambilan sampah yang terorganisir. Menurutnya, keberhasilan edukasi dan pengelolaan sampah sangat bergantung pada upaya pihak kelurahan dan jajaran di lapangan.
Selain penanganan sampah, kawasan ini juga masuk dalam rencana pengembangan fasilitas umum Pemkot Semarang. Agustina menyebut bahwa wilayah Tambaklorok, Bandarharjo, dan Tanjungmas menjadi prioritas dalam peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
Mengenai wacana bekas tambak yang bakal dialihfungsikan menjadi fasilitas umum, Agustina menyebut hal tersebut bisa saja diwujudkan, hanya saja harus melalui proses renovasi dan persetujuan pihak pemilik lahan.
Baca Juga: Pegadaian Kanwil XI Semarang Gelar Khitan Massal 2025, 200 Anak Dikhitan Gratis dengan Metode Modern
"Mau puskesmas di mana, mau pasar di mana, mau TPS di mana, semua akan dibuat DED-nya (Detail Engineering Design). Tapi harus dikaji dulu, kita akan undang stakeholder yang punya sense ekonomi, supaya apa yang dibangun betul-betul dibutuhkan masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti, menjelaskan sampah yang menumpuk di pulau sampah tersebut berasal dari dua sumber. "Pertama sampah laut yang terperangkap dan yang ke dua warga sekitar yang sengaja membuang sampah ke bekas tambak," katanya.
Artikel Terkait
Mengenang Jejak Emas Salah Satu Legendaris Dangdut Indonesia Hamdan ATT yang Telah Tutup Usia
3 Jemaah Haji Indonesia Dinyatakan Hilang dari Kloternya, Petugas Maksimalkan Upaya Pencarian hingga Akhir Operasional Haji 2025
SBY Mewanti-wanti Perihal Perubahan dan Krisis Iklim yang Sekarng Masih Terjadi, Cemaskan Pemimpin Dunia yang Hanya Dipenuhi Ambisi dan Ego Saja
Donald Trump: Israel Setujui Gencatan Senjata Selama 60 Hari di Gaza
Kejagung Sita Rp1,37 Triliun dari Musim Mas Group dan Permata Hijau Group dalam Kasus Korupsi CPO, Total Hasil Sitaan Mencapai Rp13 Triliun Lebih
PDAM Kota Semarang Lakukan Pemasangan Meter Air di IPA Jatibarang, Ini Jadwal dan Wilayah Terdampak
Pegadaian Kanwil XI Semarang Gelar Khitan Massal 2025, 200 Anak Dikhitan Gratis dengan Metode Modern
Pemkot Semarang Dukung Sambiroto Jadi Kampung Proklim Lestari
Agustina, Wali kota Semarang Akan Optimalkan Koperasi Merah Putih ke Berbagai Lini Usaha
Wagub Jateng Cek Langsung Pengerukan Sungai Pelayaran Penyebab Rob Demak