KONTENJATENG.COM - Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang terus menggenjot penyelesaian persoalan persampahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang melalui pengembangan teknologi tinggi.
Dalam acara Market Sounding Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) Jatibarang, Agustina Wali Kota Semarang secara terbuka mengajak para investor untuk turut membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Kegiatan yang digelar Senin (28/7) di Situation Room Balai Kota Semarang, diikuti oleh kementerian/lembaga pusat, Pemprov Jawa Tengah, DPRD Kota Semarang, serta lebih dari 30 badan usaha potensial, baik nasional maupun internasional.
Baca Juga: Bersama Lawan Stunting, Sehatkan Generasi Bangsa: Puncak Hari Anak Nasional 2025 di Banyumas
“Kami bersyukur bahwa Pemerintah Kota Semarang ini masuk menjadi satu dari 12 kabupaten/kota dan provinsi yang mendapatkan konsen dari pemerintah pusat. Sehingga kita mendapatkan berbagai macam advokasi dan berbagai macam peluang untuk bisa segera menyelesaikan TPA Jatibarang,” ujar Agustina.
Ia menegaskan bahwa urgensi pembangunan PSEL bukan semata-mata untuk menghasilkan energi, tetapi lebih pada penanganan limbah secara menyeluruh. “Bagi kami, bukan urusan sampahnya menjadi listrik. Bagi kami pemerintah dan warga Kota Semarang, yang paling penting adalah penanganan sampahnya,” tegasnya.
Agustina juga menyoroti volume sampah di Kota Semarang yang sangat fluktuatif dan besar. “Sampah di Kota Semarang ini fluktuatif antara 800 – 1.200 ton setiap hari dan itu tidak ter-reduce dengan baik di TPA Jatibarang,” ucapnya.
Baca Juga: Penguatan Sinergi Timpora Kabupaten Semarang untuk Stabilitas dan Iklim Investasi
Sebagai bentuk pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, Pemkot Semarang telah menggagas gerakan Semarang Bersih dengan mendorong partisipasi warga sejak dari rumah tangga. “Kami sedang berusaha membangun sebuah proses dari masyarakat sampai ke TPA, yaitu dengan upaya Semarang Bersih. Pilah sampah dilakukan dari rumah tangga sampai ke TPS. Namun itu juga tidak menyelesaikan berbagai macam kengerian yang kita dapatkan di TPA Jatibarang,” terang Agustina.
Dalam rangka menjamin keberlangsungan operasional PSEL nantinya, Agustina memastikan pasokan sampah akan terjamin. “Pemerintah Kota Semarang menjamin jika nanti ada investasi untuk pengolahan sampah dengan teknologi tinggi, maka kami memastikan ada pasokan sampah yang dibuang oleh masyarakat ke TPA itu paling tidak minimal adalah seribu ton per hari,” jelasnya.
Baca Juga: Pemkot Semarang Perluas Habit Pengelolaan Sampah ke Pondok Pesantren
Agustina juga menambahkan telah menyiapkan lahan seluas 40 hektar di Jatibarang dengan tambahan 11 hektar zona buang baru. Selain itu, proses padat karya dan penataan akan dilakukan mulai Agustus sebagai langkah awal mitigasi.
Pemkot Semarang sendiri menargetkan proses tender PSEL akan dimulai pada 31 Juli 2025 dan konstruksi dapat dimulai sebelum akhir tahun, agar dapat rampung pada 2027. “Kami berharap bahwa market sounding ini membuka peluang. Kita akan dapat mengurangi jumlah sampah yang ada di TPA Jatibarang,” tutupnya.
Artikel Terkait
PT Pegadaian Kantor Wilayah XI Semarang, Gelar Konsolidasi Bank Sampah Binaan Pegadaian
Pemkot Semarang Siapkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Pesanggrahan Raya
Erick Thohir Minta Timnas U-23 Indonesia Tampil Keras Hadapi Vietnam di Final : Jangan Biarkan Mereka Injak Home Base Kita
Wamen Komdigi Nezar Patria Soroti Penyalahgunaan AI dan Deepfake, Sebut Perempuan dan Anak Rawan Jadi Korban Kejahatan Teknologi Tersebut
Hari Anak Nasional 2025, Jasa Raharja Jadikan 3.000 Anak Indonesia sebagai Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas
IODI Jawa Tengah Gelar Pelatihan dan Sosialisasi KOMDI: Dorong Prestasi Dancesport Lewat Kolaborasi dan Pembinaan
Pemkot Semarang Perluas Habit Pengelolaan Sampah ke Pondok Pesantren
Gathering USM 2025, Rektor: Keunggulan Kampus Harus Terasa, Bukan Sekadar Tercatat
Penguatan Sinergi Timpora Kabupaten Semarang untuk Stabilitas dan Iklim Investasi
Bersama Lawan Stunting, Sehatkan Generasi Bangsa: Puncak Hari Anak Nasional 2025 di Banyumas