Kategori Warga Miskin Ekstrem Masih Ditemukan di Kota Semarang, Pengeluarannya Cuma Rp 10 Ribu Per Hari

photo author
- Senin, 3 April 2023 | 14:48 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu sedang memberikan sambutan pada sebuah acara. /Humas Pemkot Semarang
Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu sedang memberikan sambutan pada sebuah acara. /Humas Pemkot Semarang

KONTENJATENG.COM, - Tak disangka di Kota Semarang ditemukan sebanyak 21 ribu keluarga (KK) masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah masih ditemukan keluarga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

Menyikapi masih adanya keluarga yang masuk dalam kemiskinan ekstrem, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekendar mengatakan, pihaknya akan melakukan verifikasi data tersebut di lapangan.

Baca Juga: MIE AYAM TERLEZAT di Kota Semarang, Harga Terjangkau dan Dijamin Ketagihan

Ia menjelaskan, ada beberapa kategori kemiskinan antara lain kemiskinan mikro, biasa, dan ekstrem.

Kategori kemiskinan mikro adalah warga miskin yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dengan bantuan yang didapatkan adalah bantuan pangan nontunai (BPNT) atau program keluarga harapan (PKH).

Sedangkan untuk kategori kemiskinan biasa adalah warga yang berpengeluaran dibawah Rp 15 ribu per hari.

Baca Juga: Nyaris Diperkosa Supir Taksi Online, Selebgram Cantik Erika Carlina Malah Ngajak ke Hotel, Begini Ceritanya !!

Sementara itu, salah satu indikator kemiskinan ekstrem adalah pengeluaran kurang dari Rp 10 ribu per hari.

Sebagai tindak lanjut, Dinas Sosial sudah melakukan bimbingan teknis kepada para pemangku wilayah di kecamatan untuk melakukan verifikasi di lapangan.

Verifikasi di lapangan sangat diperlukan untuk mengetahui apakah benar warga di Semarang hanya berpengeluaran Rp 10 ribu per hari.

Baca Juga: MINIM ADEGAN DEWASA, Berikut Drakor yang Aman Ditonton Saat Puasa Ramadhan

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) saat rapat paripurna DPRD Kota Semarang, Kamis (3/3/2023).

Dalam laporannya disampaikan bahwa tingkat kemiskinan pada 2022 di Kota Semarang mengalami kenaikan. Salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19.

Wali Kota menyebutkan, angka kemiskinan sudah sempat menyentuh 3,9 persen pada 2019 atau sebelum Covid-19 melanda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Otong Fajari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X