semarang

Warga Semarang Masih Suka Bayar Tunai, Kalangan Dewan Minta Sosialisasi Parkir Elektronik Perlu Ditingkatkan

Jumat, 10 November 2023 | 19:38 WIB
Warga Semarang Masih Suka Banyak Tunai, Kalangan Dewan Minta Sosialisasi Parkir Elektronik Perlu Ditingkatkan. /Dok Humas DPRD Kota Semarang

KONTENJATENG.COM, - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendorong Dinas Perhubungan setempat untuk terus mengintensifkan sosialisasi parkir elektronik (e-parkir).

Menurut Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Danur Rispriyanto, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya pembayaran parkir elektronik (e-parkir), terutama bagi masyarakat luar Kota Semarang dan sekitarnya.

“Perlu ditingkatkan lagi sosialisasinya agar masyarakat lebih memilih pakai e-parkir daripada membayar parkir secara tunai,” ujarnya, Kamis (9/11/2023).

Danur Rispriyanto mengatakan memang masih ada kendala dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) atau juru parkir yang terbatas. Selain itu juga ada masyarakat yang masih enggan untuk menggunakan e-parkir.

Baca Juga: Kalangan DPRD Apresiasi Komitmen Pemkot Semarang Memajukan Dunia Pendidikan

Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, pihaknya kerap melakukan peninjuan untuk melihat sejauh mana penerapan program parkir elektronik.

Menurutnya, perlu adanya sosialisasi lagi, terutama di titik-titik yang terdapat parkir eletronik.

“Kami sering lakukan tinjauan titik parkir elektronik dan kami rasa sudah lebih efektif, tapi memang jukir dan masyarakatnya belum siap jadi harus ada sosialisasi yang masif lagi,” imbuhnya.

Danur menilai dengan adanya parkir elektronik maka pendapatan asli daerah (PAD) bisa terpantau secara real time. Namun memang untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya pembenahan dari segi sumber daya manusianya.

Baca Juga: Daerah Paling Rawan Konflik, Walikota Semarang Minta Pemuda Pancasila Ikut Menjaga Pemilu Damai 2024

“Adanya parkir elektronik ini tentu akan menghilangkan kebocoran dari pendapatan retribusi parkir dari masing-masing titik, karena uang itu akan langsung masuk ke kas daerah,” ujarnya.

Seharusnya Dinas Perhubungan juga melakukan sosialisasi dan evaluasi kepada jukir dan masyarakat akan keberadaan parkir eletronik ini.
Misalnya dengan diadakan bimbingan teknis (Bimtek) atau Workshop bagi para jukir serta sosialisasi kepada masyarakat pengguna jasa parkir.

Pihaknya juga mendorong penambahan titik parkir elektronik terutama di kawasan segitiga emas Kota Semarang.

Sementara, salah satu juru parkir di Jalan MT Haryono, Heri mengaku hingga saat ini masih banyak masyarakat yang enggan menggunakan transaksi non tunai dalam membayar parkir. Warga beralasan tidak memiliki e wallet. Namun juga tidak sedikit yang konsisten menggunakan parkir elektronik.

“Ya yang pakai cash masih banyak, tapi juga yang pake elektronik juga lumayan banyak,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini