“Terus saya ngomong, lha sego goreng meneh ik (waduh nasi goreng lagi),” ucapnya menceritakan tentang konten tersebut.
Baca Juga: Kerja Keras untuk Pemilu 2024, Caleg PAN di Semarang Dievaluasi Kinerjanya
Ia pun menyampaikan alasan mengucapkan kalimat tersebut adalah ia sudah seharian makan nasi goreng.
Menanggapi dirinya telah dipindahkan tugaskan menjadi Sekretaris Damkar Kota Semarang, ia meminta kepada masyarakat Kecamatan Gajahmungkur untuk tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.
Ia pun sebagai ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang selalu siap bertugas dimana saja sesuai perintah Walikota Semarang.
Baca Juga: Gudeg Koyor Semarang, Inilah Lokasi Warungnya
Klarifikasi Mutasi Jabatan
Secara terpisah, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan dengan tegas mutasi Ade Bhakti tidak berkaitan dengan konten nasi goreng.
Menurutnya, mutasi merupakan hal yang biasa terjadi dalam organisasi untuk penyegaran dan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Proses mutasi jabatan disusun melalui proses yang panjang dan melalui tahapan di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) akan menilai dari semua aspek.
Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Sarapan di Semarang, Tampah Jowo Sukirah Buka Lebih Pagi
Filosofi Lomba Masak Nasi Goreng
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mba Ita mengungkapkan filosofi digelarnya lomba nasi goreng oleh PKK Kota Semarang.
Yang pertama adalah menu nasi goreng merupakan menu universal dan sudah terkenal di luar negeri.
Lomba masak nasi goreng ini bertujuan untuk menggerakan ibu-ibu kembali ke dapur dan mengedukasi bahwa memasak bukan hal yang sulit.
Baca Juga: Rudi Rudensia Kembangkan Sayap Bisnis Air Minum Sehat 'Rudensia O+ Water'