Warga Ngemplak Simongan Mulai Bongkar Rumah Secara Sukarela, Fajar Purwoto : Warga Menepati Janji dan Komitmen

KONTENJATENG.COM - Warga Kampung Karangjangjang, Ngemplak Simongan Semarang Barat mulai membongkar rumahnya sendiri secara sukarela, Selasa 21 September 2021.

Pembongkaran secara sukarela setelah warga menerima tali asih sebesar Rp40 juta dari pemilik tanah, Putut Sutopo.

Terkait hal itu, Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, bahwa pihaknya bersyukur dan mengapresiasi warga yang secara sukarela melakukan pembongkaran secara mandiri.

Baca Juga: Ringankan Beban Warga Terdampak, PKK Kota Semarang bersama Gercep dan IKA Soepra Bagikan Sembako dan Santunan

Menurutnya ini menunjukkan bahwa warga menepati janji dan komitmen.

“Kesepakatannya kan tiga minggu udah clear. Ya paling perkiraannya selesai pertengahan oktober. Kami apresiasi warga yang hari ini sudah mulai bongkar sendiri,” kata Fajar, usai melakukan tinjauan.

Dengan dimulainya pembongkaran secara mandiri ini kata dia, juga menunjukkan bahwa warga paham dan taat aturan hukum yang berlaku

“Silahkan bongkar sendiri. Amankan barang yang masih bisa digunakan. Tapi kalau warga merasa keberatan merobohkan tembok karena terlalu sulit, ya tinggal saja. Nanti biar kami dan pemilik tanah yang merobohkan,” jelasnya.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Semarang September 2021 di Superpenyet Group

Ia pun mengaku optimis warga bisa menepati pembongkaran selesai 3 minggu. “Apalagi warga Kota Semarang ini tahu Bahwa Satpol PP tegas. Begitu warga berembung bongkar sendiri, saya percaya hal itu bisa ditepati. Jika warga butuh bantuan bongkar, kami akan bantu,” imbuh dia.

Di sisi lain saat disinggung dirinya tak memakai seragam dan tak ada pengawalan dari beberapa anak buahnya, ia menjelaskan hal ini sebagai langkah humanis agar warga tak merasa ketakutan.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire 21 September 2021 Terbaru, Dapatkan Flaming Red Weapon Loot Crate dan Diamond FF Gratis

“Ada saatnya kita penegakkan perda secara tegas, ada saatnya kita pendekatan secara face to face. warga kan juga udah itikad baik makanya saya engga pakai seragam. Ada saatnya tegas. Ada saatnya secara kekeluargaan seperti sering ketemu,” tandas Fajar.***