PTM di Semarang Perlu Dievaluasi Total, Pemerintah Bantah Tidak Benar Ada Kluster di Sekolah

photo author
- Sabtu, 25 September 2021 | 13:06 WIB
Pengamat pendidikan Dr. Sudharto, MA. (Foto : Otong Fajari/kontenjateng.com)
Pengamat pendidikan Dr. Sudharto, MA. (Foto : Otong Fajari/kontenjateng.com)

"Itu bukan berdasarkan laporan satu bulan terakhir, tetapi 14 bulan terakhir sejak tahun lalu yaitu bulan Juli 2020," ungkapnya.

Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Motor Bebek Baru dari Yamaha MX King 150, Harga Rp24 Jutaan

Lebih lanjut disampaikan Jumeri, bahwa sebanyak 15.000 siswa dan 7.000 guru positif Covid-19 berasal dari laporan yang disampaikan oleh 46.500 satuan pendidikan. Laporan itu belum diverifikasi, sehingga masih ditemukan kesalahan.

“Misalnya, kesalahan input data yang dilakukan satuan pendidikan seperti laporan jumlah guru dan siswa positif Covid-19 lebih besar daripada jumlah total guru dan siswa pada satuan pendidikan tersebut," jelasnya.

"Dikarenakan keterbatasan akurasi data laporan dan satuan pendidikan, saat ini Kemendikbud Ristek dan Kemenkes sedang melakukan uji coba sistem pendataan baru dengan aplikasi PeduliLindungi," tambah Jumeri.

Selain itu, Kemendikbudristek juga terus menggandeng pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan dan pemantauan dinamika sekolah yang melaksanakan PTM terbatas.

Anak-anak juga bisa tetap belajar dari rumah jika orangtua belum yakin dan belum memberikan izin untuk mengikuti PTM terbatas. Serta tidak ada proses menghukum dan diskriminasi bagi anak-anak yang belajar dari rumah.

“Kolaborasi yang efektif antara guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah, serta orangtua sangat diharapkan untuk menyukseskan penerapan PTM terbatas,” pungkasnya.(**)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Otong Fajari

Sumber: kemendikbud.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X