KONTENJATENG.COM-Jumat (20/8) sekitar pukul 10.30. Aparat Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Semarang menangkap pelaku pembunuhan Silvy Ayu Nugraha (23), di kamar kosnya di Jalan Condro Kusumo, Semarang Barat.
Silvy yang saat itu sedang hamil delapan bulan mengalami penganiayaan dengan cara dicekik lehernya kemudian dibekap mulutnya dan diinjak-injak perutnya yang akhirnya membuatnya meregang nyawa.
Adalah Agung Dwi Saputro (18), yang tak lain adalah kekasih korban yang sudah menjalin asmara selama 1 tahun lebih yang melakukan kejahatan tersebut.
Baca Juga: Jamaah Bertanya Perihal Tanda Tanda Kematian, Begini Jawaban Buya Yahya
Pria asal Banjarsari, Surakarta tersebut ditangkap di lokasi kejadian tersebut beberapa jam setelah kejadian.
Oleh petugas, pria yang bekerja sebagai pengumpul barang bekas tersebut dibawa ke Mapolrestabes Semarang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, penindakan tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan pemeriksaan pelaku di lokasi kejadian. Hingga ditemukan bukti kalau dia yang melakukan pembunuhan tersebut adalah dirinya.
Baca Juga: Jin Ifrit Dicekik Rasulullah SAW, Ini Sebabnya
“Untuk mengelabui petugas, awalnya pelaku sempat berpura pura meminta tolong tetangga kosnya dan bilang kalau kekasihnya itu meninggal saat tidur. Namun setelah kami lakukan penelusuran ternyata itu kasus pembunuhan dan pelakunya adalah dia (Agung Dwi),” ungkapnya saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Minggu (22/8) siang.
Adapun, lanjut dia, dari pengakuan pelaku terungkap kalau apa yang dilakukannya itu lantaran dia sudah emosi karena Silvy tidak mau saat diminta mengugurkan kandungannya.
Emosi Itu semakin meledak, saat pelaku yang sedang asik menonton youtube di ponselnya diminta untuk mengambilkan minum kekasihnya itu.
Baca Juga: Jamaah Bertanya perihal Tempat Angker dan Roh Gentayangan, Begini Penjelasan Ust Khalid Basalamah
“Itu membuat pelaku emosi dan melakukan tindakan tersebut.
Kepala pelaku dibenturkan, lehernya dicekik. Lalu militan ya dibekap dan perut korban diinjak injak hingga akhirnya meninggal,” ujarnya.
Mengetahui kekasihnya itu meninggal, lanjut dia, pelaku pura pura panik dan meminta bantuan kepada tetangga kos.
Artikel Terkait
Program Rehabilitasi Sosial Ditutup, Kalapas Semarang : Jangan Dekati Narkoba
Foto Mayangsari Cuma Pakai Celana Dalam Tersebar, Istri Pangeran Cendana Merasa Distusuk dari Belakang
Dilarang Ganti Nomor Ponsel Sebelum Pengumuman Kartu Pra Kerja Gelombang 18, Kenapa?
Ingin Masuk Surga Tanpa Hisab? Ini Dia Amalannya
Kreatif, Bangkitkan Ekonomi Ditengah Pandemi, Pengurus RW di Banyumanik Semarang Gelar UMKM Expo
Relawan Sahabat Ganjar Gelar Deklarasi di 50 Kota Serentak, Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024