4 Kabupaten/Kota di Jateng Tak Dapat Stok Vaksin Tahap I, Kenapa?

photo author
- Senin, 30 Agustus 2021 | 21:10 WIB
Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla meinjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jakarta Timur, Minggu (29/8/2021) ((Tim Media JK))
Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla meinjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jakarta Timur, Minggu (29/8/2021) ((Tim Media JK))

 

KONTENJATENG.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah akan membagikan stok vaksin untuk dua tahap sekaligus ke seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Akan tetapi, dari 35 kabupaten/kota, ada tiga kabupaten dan satu kota di Jawa Tengah yang tidak mendapat jatah vaksin dari Kementerian Kesehatan.

"Hari ini kita akan bagi vaksin sekaligus untuk 2 tahap, yang pertama kalau kita gabung slot 1 dan dua ini hampir satu juta dosis yaitu 992.140 dosis," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, dalam rapat penanganan Covid-19 di kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (30/8/2021).

Baca Juga: Ketua PCNU Kota Semarang: Warga NU Harus Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi

4 daerah yang tidak mendapat alokasi vaksin untuk tahap pertama yakni Cilacap, Wonosobo, Kabupaten Magelang dan Kota Pekalongan.

"Untuk yang tahap kesatu, hari ini ada empat kabupaten kota yang tidak dapat bagian. Ini saya juga nggak tahu kenapa. Padahal justru (daerah) itu yang lebih banyak membutuhkan kok malah tidak mendapatkan, sama sekali, nol. Tetapi yang kedua dapat semuanya, alokasinya dari dinkes ada juga yang TNI Polri. Tapi kabupaten kotanya sudah dirinci," ujarnya.

Usai rapat, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan perihal vaksinasi ini antusiasme di daerah sangat tinggi. Terbukti ketika Bupati Banyumas, Sragen, Karanganyar, Brebes, dan Kota Tegal bergantian meminta tambahan stok vaksin.

“Jadi mereka itu semangatnya wah top betul, bisa ngebut, bisa menyampaikan dengan bagus kepada masyarakat sehingga masyarakat antusias. Tapi vaksinnya masih kurang,” kata Ganjar.

Baca Juga: PTM Dimulai, Disdikbud Jateng Ingin Bikin Aplikasi Skrining Pribadi Siswa, Untuk Apa?

Ganjar mengaku terus berkomunikasi dengan kementerian kesehatan untuk menambah alokasi vaksin. Menurut Ganjar, tambahan yang sudah berjalan saat ini belum signifikan.

“Kalau kami bisa diijinkan oleh kementerian kesehatan, kasih dong kami lipatgandakan (stok vaksin) sampai 300 persen agar kami bisa ngejar karena mereka semangat,” ujarnya.

Terkait dengan adanya daerah yang hari ini tak mendapat alokasi vaksin, Ganjar telah mempertanyakan kepada Kemenkes. Persoalan utama menurutnya adanya pengaturan yang terlalu detil dalam alokasi vaksin. Kemenkes telah membagi jatah vaksin tidak hanya untuk kabupaten kota tetapi juga berdasarkan kelompok. Seperti organisasi masyarakat, titipan dari anggota DPR dan lain-lain.

Ia telah meminta Kemenkes agar tidak terlalu detail dalam pembagian alokasi vaksin. Selain merepotkan vaksinator, juga agar pembagian merata sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Penetapan Tersangka Seorang Kakek oleh Polsek Gunungpati Dinyatakan Tidak Sah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Rekomendasi

Terkini

X