KONTENJATENG.COM - Tak disangka, ternyata Kabupaten Brebes menyimpan banyak kesenian tradisional. Salah satunya yang masih digemari masyarakat setempat adalah Kesenian Burok asli pesisir Kabupaten Brebes.
Dalam hal ini, DPRD Jateng sangat mendukung upaya pelestarian kesenian tersebut. Seperti diutarakan Anggota Komisi E DPRD Jateng Messy Widiastuti dalam acara ‘Dialog Media Tradisional/ Dialog Metra’ di Kabupaten Brebes, belum lama ini.
Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Jateng itu mengakui, seiring perkembangan zaman dan modernisasi, Kesenian Burok hampir mati suri. “Daerah ini merupakan jauh dari pusat kota, pesisir dan perbatasan. Nah, dengan adanya Kesenian Burok, kita harus ikut melestarikannya. Kesenian itu perlu sedikit sentuhan agar dapat dilestarikan sehingga Tarian Burok bisa tetap hidup di masyarakat,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng itu.
Anggota DPRD Jateng itu juga menyambut positif antusias masyarakat sekitar dengan pertunjukan kesenian Burok. “Kita lihat antusias masyarakat di sekitar sini, sangat antusias. Dengan begini, saya rasa Kesenian Burok tidak hanya bisa berkembang di Kabupaten Brebes saja, bisa juga masuk ke kabupaten-kabupaten lain di Jateng,” imbuh Anggota DPRD Jateng teraebut.
Sementara, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Brebes Wijanarto mengatakan saat ini di Brebes ada sekitar 300-an kelompok seni Burok. Kesenian Burok itu diakui merupakan akulturasi Kebudayaan Jateng dan Jabar Para seniman dituntut bisa mempertahankan seni tradisi warisan leluhur daerah pesisir utara Pulau Jawa.
“Burok itu merupakan tradisi dari leluhur kita. Kebanyakan para seniman merupakan nelayan. Jadi, seketika waktu ada juga perhelatan untuk sedekah bumi ke laut. Hampir sekitar 300-an seniman kolaps karena pandemi kemarin. Kami berharap acara seperti ini dapat berjalan rutin karena, disamping untuk melestarikan budaya, juga untuk mendongkrak perekonomian di Kecamatan Losari,” harap Wijanarto. (**)