KONTENJATENG.COM, - Banyak penonton yang bertanya setelah nonton film Pengabdi Setan 2 Communion, salah satunya karakter ustadz atau pemuka agama yang tewas ketika menghadapi setan.
Karakter ustadz dalam film Pengabdi Setan 2 Communion digambarkan sebagai sosok yang sangat manusiawi, sama sekali tidak punya kekuatan lebih bahkan akhirnya tewas.
Sosok ustadz yang tewas mengenaskan akhirnya mengundang banyak pertanyaan dari para penonton yang menganggap bahwa tokoh pemuka agama harusnya selalu menang ketika menghadapi setan.
Anda ingin tahu jawabannya? Simak sampai tuntas penjelasan sang sutradara Pengabdi Setan 2 Communion, Joko Anwar.
Dalam film Pengabdi Setan 2 Communion, Joko Anwar memberikan versi baru karean semua tokoh dalam film tersebut berubah, demikian pula dengan benang merah alur ceritanya.
Salah satunya pada tokoh Ustadz, Joko Anwar memiliki pandangan yang jauh berbeda dari kebanyakan anggapan tersebut. Anggapan yang jika orang belum mengetahui alasannya, pasti akan berpendapat negatif.
Banyak bermunculan komentar, pandangan hingga teori bahwa film ini mengajarkan pesan moral tidak baik kepada penontonnya. Selain soal judul, ternyata tokoh yang harusnya menang malah dibuat kalah.
Hal ini berbeda ketika dibandingkan dengan film Pengabdi Setan 1982, dimana tokoh ustadz muncul diadegan akhir sebagai pemenang dengan cara membaca ayat kursi.
Melalui akun resmi Instagramnya, Joko Anwar secara langsung menjawab rasa penasaran para penonton dan penggemar film Pengabdi Setan.
Baca Juga: Link Nonton Serigala Terakhir Season 2 Episode 4, Dibintangi Abimana Aryasatya Hingga Wulan Guritno
Berikut ini jawaban Joko Anwar mengapa sosok ustadz akhirnya tewas ketika menghadapi setan.
“Pak ustaz yang taat beragama saja, salat 5 waktu mungkin lebih, bisa kalah dengan setan. Apalagi kita yang nggak salat? Makanya kita harus lebih taat beragama. Lebih rajin beribadah,” jawab Joko Anwar di sebuah acara.
Berdasarkan jawaban diatas, Joko Anwar sepertinya ingin mengajak para penonton dan masyarakat pada umumnya untuk berpikir dari sudut pandang yang berbeda.