TEKS KULTUM HARI KE 3 RAMADHAN Berjudul Bahaya Peilaku Dengki (Hasad), Cocok untuk Mengisi Ceramah Singkat

- Senin, 20 Maret 2023 | 14:26 WIB
contoh teks ceramah singkat kultum hari ke 3 Ramadhan 1444 H/2023 berjudul Bahaya Peilaku Dengki (Hasad). (Pixabay)
contoh teks ceramah singkat kultum hari ke 3 Ramadhan 1444 H/2023 berjudul Bahaya Peilaku Dengki (Hasad). (Pixabay)

KONTENJATENG.COM- Berikut ini kami sajikan contoh teks ceramah singkat kultum hari ke 3 Ramadhan 1444 H/2023 berjudul Bahaya Peilaku Dengki (Hasad).

Sajian contoh teks ceramah singkat kultum hari ke 3 Ramadhan 1444 H/2023 berjudul Bahaya Peilaku Dengki (Hasad) yang ada pada artikel ini merupakan sebuah referensi untuk mengisi kultum Ramadhan 1444 H/2023.

Dilansir Kontenjateng.com dari laman Tongkrongan Islami berikut ini kami sajikan contoh teks ceramah singkat kultum hari ke 3 Ramadhan 1444 H/2023 berjudul Bahaya Peilaku Dengki (Hasad).

Baca Juga: 10 KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN, Contoh Teks Kultum Hari Ke 2 Ramadhan 2023

Bahaya Peilaku Dengki (Hasad)

Salah satu sifat tercela yang hampir-hampir menghinggapi setiap orang adalah sifat hasad. Menurut Imam al-Ghazali hasad memiliki dua tingkatan: pertama, Anda tidak suka orang lain mendapatkan ni’mat dan Anda ingin menghilangkannya; kedua, keinginan memperoleh ni’mat serupa yang dimiliki orang lain, tanpa bermaksud atau berharap hilangnya ni’mat itu pada orang lain, ini yang biasa disebut dengan istilah ghibhah.

Orang hasad adalah orang yang –tanpa alasan yang rasional—tidak senang kepada segala kelebihan dan keutamaan yang dimiliki orang lain, baik kelebihan itu berupa harta benda, kekayaan, kedudukan, kehormatan, dan lain-lain. Bisa jadi, orang hasad akan membenci orang lain yang sebetulnya tidak memiliki ni’mat atau kelebihan apa-apa, tetapi oleh yang hasad diduga memilikinya.

Dan bisa jadi pula orang hasad akan merasa senang kalau orang lain terus-menerus dalam kesusahan dan kekurangan, meskipun ia tahu bahwa yang bersangkutan sudah tidak memiliki kelebihan apa-apa. Jadi, hasad itu kecenderungan untuk membenci semua orang tanpa alasan yang jelas, rasional dan dibenarkan oleh ajaran agama.

Karena kebencian dan kedengkiannya, orang hasad secara diam-diam biasanya menginginkan orang yang dibencinya itu celaka. Dan kalau sudah begitu, besar kemungkinan baik secara langsung maupun tidak langsung kita akan ikut terlibat dalam usaha mencelakakannya. Maka, timbullah ghībah dan fitnah, yaitu menyebar berita buruk mengenai orang yang dibencinya itu, baik berita itu benar adanya, atau –apalagi- tidak benar.Orang yang hasad, hatinya selalu gelisah.

Baca Juga: TEKS KULTUM HARI KE 1 RAMADHAN 2023, Ceramah Singkat Berjudul 8 Hikmah Puasa

Kegelisahannya bukan disebabkan oleh kekurangan yang ada pada dirinya semata, tetapi lebih dari itu karena kelebihan yang ada pada orang lain. Ia lebih fokus memperhatikan kelebihan orang lain daripada introspeksi atas kekurangan pada dirinya.

Jika berusaha, maka usahanya itu dikerahkan untuk menghilangkan kelebihan pada orang lain, daripada usaha untuk memperbaiki nasib dirinya sendiri. Nabi pernah mengingatkan kita semua:

عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قالَ: « إِيَاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كما تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi S.a.w bersabda: Jauhilah olehmu sifat hasad, karena sesungguhnya hasad itu dapat menghilankan segala kebaikan sebagaimana api yang membakar kayu yang kering. (HR. Abu Dawud)

Orang yang dengki atau hasad, di dalam hatinya tersembunyi keinginan agar orang lain celaka. Maka kedengkian itu merupakan bukti yang nyata sekali bahwa sesungguhnya di dalam hatinya tidak punya i’tikad baik kepada orang lain secara tulus. Maka, andaikata terdapat kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh seorang pendengki dapat dipastikan bahwa sesungguhnya kebaikan-kebaikan yang diperbuatnya itu palsu.

Halaman:

Editor: Gilang Wicaksono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X