KONTENJATENG.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) RI, Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan menegaskan pentingnya peran koperasi sebagai penopang stabilitas atau stabilisator ekonomi masyarakat desa.
Pernyataan itu disampaikan Budi Gunawan dalam peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78 yang jatuh pada 21 Juli 2025.
Budi menuturkan, koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, melainkan pilar demokrasi yang juga tumbuh dari desa. Dalam momentum ini, pemerintah menetapkan tahun 2025 sebagai tonggak kebangkitan gerakan koperasi nasional, dengan mengusung tema "Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur".
"Hari Koperasi 2025 ini bisa menjadi momentum kebangkitan memori kolektif bangsa atas gagasan ekonomi Pancasila yang digagas dan diperjuangkan oleh Founding Fathers kita, Bung Hatta, melalui instrumen koperasi," kata Budi Gunawan sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenko Polkam, pada Rabu, 23 Juli 2025.
Perihal itu, Budi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung inisiatif tersebut.
"Mari kita jadikan koperasi ini sebagai alat perjuangan, sebagai lembaga ekonomi yang berdaulat di negeri sendiri," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, visi kebangkitan koperasi ini sejalan dengan program prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto yang meluncurkan pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih.
Baca Juga: Hokky Caraka Beberkan Alasan Layangkan Somasi ke 5 Netizen: Bukan Maksud Bela Diri dari Kritikan
Peluncuran simbolis telah dilakukan di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah pada 21 Juli 2025.
Dalam acara peluncuran Kopdes/Kopkel Merah Putih di Klaten itu, Prabowo sempat mengingatkan agar model koperasi masa lalu yang sarat penyimpangan tidak kembali terulang.
Presiden RI secara khusus menyinggung istilah plesetan "Ketua Untung Duluan" yang dulu melekat pada Koperasi Unit Desa (KUD) era Orde Baru.
"Dulu ada plesetan, waktu Orde Baru juga dibentuk KUD, tapi akhirnya diplesetin, KUD singkatan Ketua Untung Duluan. Dan ini tidak boleh terjadi," tutur Prabowo dalam kesempatan berbeda di Klaten, Jateng, pada 21 Juli 2025.
Prabowo kemudian berbagi pengalaman pribadinya ketika membentuk koperasi di lingkungan militer, seraya menyinggung praktik haram di masa lalu yang menurutnya ketua koperasi justru menikmati keuntungan pribadi, bahkan memiliki tiga mobil mewah, sementara anggotanya tak sejahtera.
Artikel Terkait
Mbah Muhammad Ucapkan Terima Kasih Atas Perbaikan Rumah oleh Pemkot Semarang
Duta GenRe 2025 Resmi Dikukuhkan, Pemkot Semarang Ingin Remaja Jadi Garda Depan Menuju Indonesia Emas
Berangkatkan 177 Lurah, Agustina, Wali kota Semarang Siap Kembangkan Koperasi Merah Putih
Universitas Semarang Jalin Kerjasama dengan Tim Penggerak PKK Jateng, Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga
Kabar Gembira! Pelajar di Kota Semarang Akan Peroleh Cek Kesehatan Gratis dari Pemerintah
Lewat 'Kempling Semar', Eli Dapat Beras dan Sayur dengan Harga Terjangkau
Sesuai Rekomendasi KPK, Agustina Wali kota Semarang Larang Penempatan Anggaran Fisik ke Kelurahan dan Kecamatan
Komisi V DPR Pertanyakan Beda Manifest Penumpang KM Barcelona V hingga 300 Orang, Minta Selidiki Kemungkinan Kesengajaan
Hokky Caraka Beberkan Alasan Layangkan Somasi ke 5 Netizen: Bukan Maksud Bela Diri dari Kritikan
Sedang Hadapi Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Cipta, Lesti Kejora Mengaku Tak Kapok Nyanyikan Lagu Milik Orang Lain