Baca Juga: SAPMA PP JATENG Tolak Penyampaian Aspirasi secara Anarkis & Jangan Mudah Terprovokasi
Wanita berusia 63 tahun itu lantas mengingatkan, ada yang lebih menyedihkan dari kehilangan benda pribadi, yakni korban jiwa.
“Minggu kelabu akhir Agustus itu, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding sekadar lukisan saya, yaitu korban jiwa manusia yang melayang dan tak tergantikan,” tutur Sri Mulyani.
“Yang ada hanya hilangnya akal sehat, rusaknya harapan, dan runtuhnya fondasi berbangsa dan bernegara kita,” imbuhnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu kemudian menyampaikan pesan yang menyejukkan agar masyarakat Indonesia turut saling menjaga lingkungan sekitarnya.
“Indonesia adalah rumah kita bersama. Jangan biarkan dan jangan menyerah pada kekuatan yang merusak itu,” pinta Sri Mulyani.
“Mari jaga dan terus perbaiki Indonesia bersama, tanpa lelah, tanpa amarah, tanpa keluh kesah, serta tanpa putus asa,” tukasnya.
Artikel Terkait
IHSG Anjlok Hampir 2 Persen, Analis Sebut Aksi Unjuk Rasa Jadi Pemicu
Temui Demonstran di Mako Brimob Kwitang, Dansat Brimob Polda Metro Jaya Ungkap Arahan Prabowo soal Penanganan Insiden Affan
Tampil di Kejuaraan Taekwondo Internasional Malaysia, Siswa SDN Wonolopo 02 Berhasil Raih Medali Perak
Prestasi Gemilang! SDN Kalibanteng Kidul 01 Boyong Juara di 10 Cabang Lomba MAPSI ke-26
SAPMA PP JATENG Tolak Penyampaian Aspirasi secara Anarkis & Jangan Mudah Terprovokasi
Gelar Kongres, Wale Mukadar dan Julfikar Terpilih Jadi Ketua Umum dan Sekjen LMND Periode 2025–2027
11 Pelaku Sementara Berhasil Diamankan, Polres Minta Masyarakat Bantu Laporkan Pelaku Anarkis Pembakar Gedung DPRD dan Kantor Pemkot Pekalongan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Kucurkan Dana Bantuan Recovery Rp61,5 Miliar kepada Pemerintah Kota Pekalongan, Usai Aksi Anarkis Massa Rusak Gedung
Lentera Cinta, Merekam Jejak Budaya dan Kepedulian Sosial Desa Timbulsloko Sayung
Saham Tetiba Anjlok 2,5 Persen usai Nestle Copot CEO Laurent Freixe yang Terlibat Skandal Asmara dengan Karyawan