KONTENJATENG.COM - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menunda terlebih dahulu pelaksanaan migrasi dari TV analog ke TV digital.
Bambang mengungkapkan, hal mendesak yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah utamakan kepentingan rakyat, apalagi saat ini masih dalam masa pandemi. Khususnya untuk masyarakat kalangan menengah kebawah.
"Sebaiknya ditunda saja dulu, setidaknya sampai dengan pandemi Covid-19 mereda. Banyak masyarakat di kalangan bawah menjerit karena berbagai pembatasan akibat lonjakan kasus Covid-19 yang berdampak terhadap penghasilan dan perekonomian mereka. Jangan menambah beban dan kesulitan rakyat dululah," katanya.
Baca Juga: Kabar Baik, Pemerintah Lanjutkan Bantuan Kuota Internet dan Uang Kuliah Tunggal
Bambang Kristiono mengaku bahwa dirinya memahami tahap migrasi TV analog ke digital memang perlu dilakukan guna menghemat penggunaan frekuensi agar bisa dialihkan kepada layanan telekomunikasi, termasuk penyelenggaraan layanan 5G.
"Namun pemerintah juga semestinya harus mempertimbangkan timing dalam proses pelaksanaannya," katanya.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari DPR RI, Politisi Fraksi Partai Gerindra itu mengatakan bahwa Kominfo berencana melaksanakan Analog Switch Off (ASO) dengan tujuan menata pita frekuensi 700 Mhz yang selama ini dipakai oleh penyelenggara TV analog.
Namun, untuk migrasi diperlukan perangkat Set Top Box (STB) agar memudahkan masyarakat dalam mendapatkan siaran TV digital, jika TV yang mereka miliki masih berbentuk tabung atau TV analog.
Baca Juga: Pria Asal Cilacap Terlantar di Semarang, Meninggal Akibat Terpapar Covid-19
Artikel ini sebelumnya pernah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul "Minta Tunda Migrasi TV Analog ke Digital, Politikus Gerindra: Masyarakat Kalangan Bawah Menjerit"
Harga STB yang diperlukan untuk TV tabung agar bisa mendapat siaran TV digital berkisar Rp195 ribu hingga Rp375 ribu dan jumlah tersebut cukup signifikan bagi masyarakat kalangan bawah.
Meskipun Kemkominfo menyediakan subsidi perangkat STB gratis bagi keluarga miskin, tetapi Bambang Kristiono menilai jika hal tersebut bukan merupakan solusi yang ideal.
“Alangkah lebih baiknya apabila anggaran tersebut dialokasikan untuk program-program penanganan pandemi Covid-19, termasuk bantuan kepada masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Vaksinasi Booster Nakes di Jateng Sudah Dimulai, Sejumlah Nakes di Semarang Mulai Disuntik
Menurutnya, Kemkominfo perlu mempertimbangkan penyaluran STB karena membutuhkan waktu.
Artikel Terkait
Dapat Laporan Satu Obat Corona Seharga Rp25 Juta, Polisi Papua Langsung Buru Mafia Obat
Ganjar dan Gibran Tinjau Vaksinasi Pelajar Solo, Habis Disuntik Dapat HP
Tinjau Tempat Isolasi Terpusat di Solo, Ganjar Diwaduli Makanan Kurang Enak
Vaksinasi Booster Nakes di Jateng Sudah Dimulai, Sejumlah Nakes di Semarang Mulai Disuntik
Pria Asal Cilacap Terlantar di Semarang, Meninggal Akibat Terpapar Covid-19
Kabar Baik, Pemerintah Lanjutkan Bantuan Kuota Internet dan Uang Kuliah Tunggal