Harga Cabai Merah Terus Merosot, Petani Majalengka Menjerit

photo author
- Minggu, 29 Agustus 2021 | 17:04 WIB
Cabai. Foto: Pixabay
Cabai. Foto: Pixabay

Cabe dibiarkan mengering tidak dipanen apalagi disiram. Bahkan katanya ada yang mencabuti pohon dan membakarnya, untuk diganti dengan tanaman dengan komoditas lain .

“Punya saya juga dibiarkan kering, dan sebagian dicabuti dibakar. Akan diganti buncis dan kentang,” katanya.

Karena harga murah areal tanaman cabe pun berkurang, musim tanam tahun lalu areal perkebunan cabe diperkirakan lebih dari 100 hektare, kini hanya setengahnya saja karena pengalaman tahun lalu cabe juga murah dibulan yang sama.

Baca Juga: Atta dan Aurel Umumkan Jenis Kelamin Bayi Mereka,Tebakkan Krisdayanti Benar

“Pandemi pengaruhnya besar pada sektor pertanian. Sayuran yang biasanya rame untuk persediaan hajatan sekarang sepi, harga anjlok,” kata Tatang yang mengaku panen terakhir hanya 64 kg.

Menurutnya tidak ada pangsa pasar lain, karena hampir semua rumah makanpun saat pandemi banyak yang mengurangi pembelanjaan. Pengiriman ke Pasar Induk juga sepi, semua bandar berebut sementara pasar sepi.

Sementara itu harga cabe merah di tingkat eceran di pasar tradisional kini sebesar Rp20.000 per kg, cabe Rp18.000 per kg, cabe merah tanjung mencapai Rp28.000 per kg.

Baca Juga: Ganjar Bubarkan Konvoi Sepeda Tidak Patuh Prokes, Begini Endingnya

Yang harganya tengah mahal adalah tomat mencapai Rp15.000 per kg, kentang juga stabil antara Rp15.000 hingga Rp16.000 per kg.***

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul "Harga Cabe Merah Anjlok, "Para Petani di Majalengka Merugi"

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X