KONTENJATENG.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Suharsono mengajak masyarakat turut mengawasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur, sehingga pengawasan tidak hanya menjadi tugas DPRD.
“Masyarakat kita harapkan menjadi bagian yang mengawasi agar pelaksanaan dari perencanaan dijaga sebaik-baiknya,” katanya.
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) agar fokus pada pembangunan infrastruktur yang mengedepankan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Pembangunan yang memperhatikan aspek lingkungan tidak hanya memberikan dampak positif bagi masa depan, tetapi juga mencegah penyesalan bagi generasi penerus.
“Kami berharap perencanaan pembangunan saat ini adalah perencanaan jangka panjang, 50 hingga 100 tahun ke depan, yang bisa dibanggakan oleh anak cucu kita,” ujar Suharsono.
Baca Juga: Perkuat Tusi Kanimsus, Imigrasi Semarang Studi Tiru ke Imigrasi Ngurah Rai
Ia menekankan bahwa potensi bencana di Kota Semarang perlu diatasi dengan baik, terutama di wilayah Semarang bagian utara yang mengalami penurunan tanah. Hal ini penting untuk memastikan wilayah tersebut tidak hilang karena potensi tersebut.
“Kami berharap pembangunan terintegrasi dengan mempertimbangkan wilayah resapan air dan menghitung dampak di wilayah hilir,” tambahnya.
Suharsono menambahkan, perkembangan infrastruktur di Kota Semarang bisa berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan, sehingga penting untuk mendasarkan pembangunan pada wawasan lingkungan.
Baca Juga: Merasa Tertipu, Warga Semarang Laporkan Marketing Perusahaan Asuransi Mobil ke Polisi
“Itu yang kita inginkan supaya perencanaan yang dibuat untuk 20 tahun ke depan, seperti RPJPD, RPPLH, dan RTRW, semuanya dirancang untuk keberlanjutan pembangunan dan kualitas masa depan. Jangan sampai disesali karena dampaknya,” tegasnya.
Meski Suharsono melihat perencanaan dan penataan pembangunan Kota Semarang sudah cukup baik, ia menyoroti perlunya evaluasi, terutama terkait alih fungsi lahan yang tinggi, seperti kebun dan sawah yang diubah menjadi pemukiman, sehingga mengurangi wilayah resapan air.
“Dampaknya, ketika hujan, air langsung turun ke bawah, dan daya tampung tidak mencukupi, sehingga menyebabkan banjir dan penurunan kualitas kesehatan,” jelasnya.
Artikel Terkait
DPRD Kota Semarang Bahas Tenaga Pendamping untuk Anggota Dewan
Ketua DPRD Kota Semarang Bahas Pemanfaatan Perahu Ponton untuk Pengambilan Sampah
4 Fakta Kontroversi Gus Miftah yang Sebut 'Goblok' ke Penjual Es Teh Bakul hingga Temui Sang Pedagang Usai Dapat Kecaman Publik
PSIS semarang Kembali ke Stadion Jatidiri: Awal Baru untuk Kebangkitan Tim
Idrus Gunawan Sambut Positif Kembalinya PSIS semarang ke Stadion Jatidiri
Pegadaian Kanwil XI Semarang Berikan Hadiah Umrah Gratis Undian Badai Emas Tahap II
Musyawarah Daerah I FKPKPI DPD Jawa Tengah & DIY, Aris Miyanto Terpilih Sebagai Ketua Periode 2024-2029
Komisi B DPRD Kota Semarang Lakukan Tinjauan Lapangan ke Taman Marga Satwa
Merasa Tertipu, Warga Semarang Laporkan Marketing Perusahaan Asuransi Mobil ke Polisi
Perkuat Tusi Kanimsus, Imigrasi Semarang Studi Tiru ke Imigrasi Ngurah Rai