KONTENJATENG.COM – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berhasil menekan angka stunting serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB). Menurutnya, keberhasilan ini menjadi bukti nyata efektivitas program kesehatan yang dijalankan secara kolaboratif.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat prevalensi stunting di Jawa Tengah pada 2024 berada di angka 17,1 persen. Angka tersebut turun signifikan dibandingkan 2023 yang mencapai 20,7 persen.
Sementara itu, data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan jumlah kematian ibu dan bayi hingga Agustus 2025 tercatat 270 jiwa, menurun dari 427 jiwa pada 2024.
Baca Juga: 300 Mobil Volkswagen Siap Padati Semarang, Meriahkan Temu Sedulur VW Ke-6
Saleh menilai, penurunan ini merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya gizi, sanitasi, serta layanan kesehatan ibu dan anak.
“Capaian ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. DPRD siap mendukung penguatan anggaran dan kebijakan agar layanan kesehatan semakin merata, terutama di wilayah pelosok,” ujarnya.
Ia menambahkan, penurunan angka stunting dan AKI/AKB menjadi indikator penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Jawa Tengah. Keberhasilan ini juga mencerminkan efektivitas program kesehatan berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
Selain itu, Saleh menekankan pentingnya edukasi bagi keluarga muda dan calon ibu mengenai kesehatan reproduksi serta pola asuh anak. Menurutnya, langkah preventif harus diperkuat agar target nasional penurunan stunting di bawah 14 persen pada 2026 dapat tercapai.
“Dengan komitmen bersama, Jawa Tengah mampu mencapai target nasional dan menghadirkan generasi yang lebih sehat serta berkualitas,” tegas Ketua DPD Golkar Jateng tersebut.