KONTENJATENG.COM– Universitas Semarang (USM) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan anak-anak diaspora Indonesia di luar negeri.
Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan menggelar kegiatan edukatif berbasis budaya bertajuk "Simulasi Pasar Tradisional Indonesia" di Sanggar Belajar Indonesia, Kuala Lumpur, pada Selasa (6/05/2025).
Tim USM yang dipimpin oleh Kepala Satuan Internasional Office (IO) Faisal Yusuf BA MM MBA, bersama Dr MM Shinta Pratiwi MA, Andi Nur Cahyo SPd MPd, dan Desika Nurjannah SPd MMPar, serta diikuti 30 anak-anak diaspora Indonesia berusia 7-12 tahun.
Baca Juga: Tiga Dosen Psikologi USM Beri Penyuluhan tentang Pendampingan Tumbuh Kembang Anak
Dalam kegiatan ini, anak-anak terlibat langsung dalam praktik jual-beli dengan berperan sebagai pedagang dan pembeli.
Mereka diajarkan konsep ekonomiasar seperti penentuan harga dan promosi produk, serta mengaplikasikan kemampuan numerasi melalui penggunaan uang mainan Rupiah dan Ringgit, menghitung kembalian, dan melakukan penjumlahan sederhana.
Ketua Tim PkM USM mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi tantangan rendahnya literasi ekonomi dan numerasi, serta minimnya pemahaman budaya Indonesia di kalangan generasi muda yang tumbuh di perantauan.
"Anak-anak sangat antusias, namun ada salah satu hal yang kami sedihkan karena masih ada anak usia 8 tahun yang masih belum bisa menghitung dan menulis angka dengan benar," ungkap Faisal Yusuf, Ketua Tim PkM.
Faisal Yusuf, mengatakan pentingnya perhatian khusus untuk anak-anak dispora.
"Hal ini menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap pendidikan dasar bagi anak-anak diaspora yang mungkin memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas," jelasnya.
Sementara itu, Aisyah (10 tahun), salah satu peserta, mengatakan senang dapat belajar berhitung.
Baca Juga: Pemkot Semarang Terus Kawal Pengusulan KH Sholeh Darat Sebagai Pahlawan Nasional
"Saya belajar cara menghitung uang dan mengenal nama-nama buah, seru sekali," ungkap Aisyah.
Pengurus Sanggar Belajar Indonesia di Kuala Lumpur memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif USM ini. Mereka menilai simulasi pasar tradisional ini sebagai model pendidikan informal yang efektif, menggabungkan unsur bermain dan belajar secara menyenangkan.
Artikel Terkait
UKM Pengawal Ideologi Bangsa USM Gelar Seminar Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Orma Fakultas Teknologi Pertanian Gelar Kegiatan Pelatihan Jurnalistik
Raih Dua Penghargaan Trisakti Tourism Award, Agustina Wali kota Semarang Siap Kembangkan Hidden Gem
Sambut Indonesia Emas, Pemkot Semarang Dorong Penguatan Karakter Siswa
Pemkot Semarang Terus Kawal Pengusulan KH Sholeh Darat Sebagai Pahlawan Nasional
Karimunjawa, Jawaban Mimpi Manik Addarwal tentang Skydiving di Suatu Pulau
Jelang Laga Kontra China, Timnas Indonesia Kena Sanksi FIFA
Kisah Perjuangan Pedagang Sate asal Sumut yang Berhasil Naik Haji 2025, Buah dari Sabar Menabung Selama 55 Tahun
Aksyasa Science Olympiad Executive (ASOE) 4.0 Tahun 2025 Sukses Digelar, Wali Kota Semarang Apresiasi USM
Tiga Dosen Psikologi USM Beri Penyuluhan tentang Pendampingan Tumbuh Kembang Anak