Perguruan Tinggi Tak Perlu Takut Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Nadim Anwar Makarim : Yang Penting Prokes

photo author
- Sabtu, 25 September 2021 | 16:20 WIB
Nadiem Makarim Mendikbudristek (kemdikbud.go.id) Nadiem Makarim Mendikbudristek (kemdikbud.go.id)
Nadiem Makarim Mendikbudristek (kemdikbud.go.id) Nadiem Makarim Mendikbudristek (kemdikbud.go.id)

KONTENJATENG.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengingatkan agar kampus tidak takut menggelar perkuliahan atau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Pihaknya mendorong perguruan tinggi untuk melakukan PTM terbatas dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Dirinya pun mengungkapkan kegembiraannya karena melihat animo pembelajaran tatap muka terbatas yang begitu besar dan telah dimulai di beberapa perguruan tinggi.

"Tidak perlu takut lagi untuk membuka fasilitas sekolah asal dengan prokes, karena itu akan mengembalikan ruhnya pendidikan yang selama ini hilang,” katanya dalam kunjungan kerja Universitas Jambi (Unja), Selasa (21/9).

Dalam kunjungan kali ini, Menteri Nadiem yang didampingi oleh Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam, keduanya mendengar berbagai aspirasi dan masukan dari sivitas academika Unja terkait kebijakan pendidikan tinggi.

Baca Juga: Berikut Cara Dapatkan QR Code PeduliLindungi untuk Gedung Perkantoran

Pada kesempatan ini, Mendikbudristek juga menjelaskan tentang program Kampus Merdeka yang saat ini sudah berjalan. Ia mengatakan bahwa di masa depan yang diinginkannya adalah partisipasi mahasiswa dalam setiap kelas dan mata kuliah yang penuh dengan project best learning dan seminar. Nantinya, opini dan presentasi mahasiswa akan diukur penilaiannya.

"Kita ingin menstimulasi dunia yang membutuhkan kemampuan bernalar kritis dalam setiap ruang kelas," jelas Nadiem.

Menteri Nadiem juga menegaskan bahwa setiap perguruan tinggi harus mempersiapkan mahasiswa agar memperoleh pekerjaan, salah satunya melalui wirausaha. Ia mengapresiasi program-program kewirausahaan yang sudah menyebar ke berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.

Baca Juga: PTM di Semarang Perlu Dievaluasi Total, Pemerintah Bantah Tidak Benar Ada Kluster di Sekolah

"Saya juga ingin mengatakan bahwa lulusan kita ini harus disiapkan skenario bahwa ia tidak akan mendapatkan pekerjaan. Itu harus realita kita sekarang setiap tahun dua juta anak yang lulus itu ada pekerjaan baru sebesar dua juta per tahun tercipta. Jadi, rektor perguruan tinggi negeri maupun swasta harus mempersiapkan mahasiswanya untuk bisa juga menjadi wirausaha untuk mencari nafkah sendiri bukan hanya mencari pekerjaan," tegasnya.

Tak hanya diskusi bersama Unja, beberapa pemangku kepentingan dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) juga hadir untuk turut menyampaikan aspirasinya. Mereka memohon arahan dan menyampaikan keluh kesah terhadap kondisi dan persoalan yang dihadapi dalam pengelolaan PTS.(**)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Otong Fajari

Sumber: kemendikbud.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X