SEMARANG, Kontenjateng.com - Lembaga Penelian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang (Upgris) klaim tenant binaannya terkait incubator bisnis berbasis teknologi berhasil dalam menjadikan startupnya mandiri secara financial dan berusaha mengembangkan unit usahanya dengan varian produk yang terbarukan.
“Terbukti tenant–tenant incubator bisnis kami telah membawa harum lembaga dengan tenant omah setrum mendapat penghargaan dari presiden Jokowi sebagai startup innovator masyarakat 2020 dan beberapa tenant seperti lahelist dan digicard menjadi salah satu produk unggulan ristekbrin yang berpotensi maju perusahaannya,” kata Ketua LPPM Upgris Dr Senowarsito, dalam kegiatan kegiatan monitoring dan evaluasi Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), dilakukan inspektorat utama deputi penguatan Kemenristek/BRIN.
Kepala pusat incubator bisnis berbasis teknologi LPPM Upgris Dr Achmad Buchori, juga mengaku bangga karena tenant lahelist, digicard dan eduplay telah memenuhi target penjulana ditahun 2019. Bahkan penjualannnya terus eksis walau dimasa pandemi covid-19.
Adapun incubator bisnis berbasis teknologi LPPM Upgris yang memperoleh pendanaan PPBT 2019 adalah lahelist, digicard dan eduplay.
Dari hasil monitoring yang dilakukan tim inspektorat dipimpin, Imbar Hardiyanto, menunjukkan bahwa tenant lahelist (lampu emergency hemat listrik) terus berkembang dengan produksi 100 unit lampu perhari, dengan memaksimalkan tetangga disekitar Blora dengan memproduksi lampu 9 watt yang laris dipasaran.
“Harga pokok produksi perunit Rp 30 ribu dan dijual dipasaran Rp 55 ribu hingga Rp 85 ribu. Alhamdulillah tahun 2019 terjual 7 ribu unit dan 2020 terjual 8 ribu unit dengan omset 440 juta, jadi tetap laris dipasaran,” sebut Dr Achmad Buchori.
Sedangkan produk digicard dari omset 201.000.000 turun menjadi 143.602.000. Namun telah dikembangkan lagi untuk menempel kartu digicard ke mesin cuci laundry. Produk tenant eduplay dari omset 460.750.000, juga turun menjadi 280.375.000. (kj)
