Kantor Perwakilan BI Tegal Ambil Sejumlah Upaya Stabilisasi Harga dalam Strategi Pengendalian Inflasi Jelang Nataru

photo author
- Senin, 9 Desember 2024 | 23:12 WIB
INFLASI : Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Marwadi saat menyampaikan pihaknya telah berupaya melakukan stabilisasi harga dalam strategi pengendalian inflasi jelang Nataru. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)
INFLASI : Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Marwadi saat menyampaikan pihaknya telah berupaya melakukan stabilisasi harga dalam strategi pengendalian inflasi jelang Nataru. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)

KONTENJATENG.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal yang menaungi wilayah eks Karesidenan Pekalongan, telah mengambil sejumlah upaya untuk menstabilkan harga, dalam rangka strategi pengendalian Inflasi jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Marwadi mengatakan wilayah eks Karesidenan Pekalongan hingga November 2024, tercatat mengalami inflasi sebesar 0,22 persen per month to month (mtm) atau 1,71 persen year to date (ytd).

Hasil ini dinilai bagus, karena lebih rendah jika dibandingkan inflasi rata-rata Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,30 persen per month to month (mtm) dan Nasional  yang mencapai 0,26 persen per month to month (mtm).

Baca Juga: Dinparbudpora Akhirnya Berikan Klarifikasi Terkait Tidak Diberangkatkannya Atlet Badminton Juara Popda Kota Pekalongan 2024 ke Tingkat Provinsi

Inflasi bulanan pada November 2024 ini, papar Marwadi, meningkat tipis dibanding Oktober 2024 yang tercatat inflasi 0,21 persen per month to month (mtm).

''Inflasi ini akibat peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Khususnya bagi komoditas bawang merah, minyak goreng, emas perhiasan, tomat, dan daging ayam ras,'' ujar dia, Senin 9 Desember 2024.

Kenaikan harga pada sejumlah komoditas tersebut mengkompensasi periode deflasi yang sempat terjadi selama 3 bulan berturut-turut pada Mei-Juli 2024.

Baca Juga: Pilwalkot Pekalongan 2024, Pasangan Calon Nomer 2 Adjib Dinyatakan Menang Mutlak Diseluruh Kecamatan di Kota Pekalongan

Banyak petani dan peternak yang kemudian mengeluhkan adanya tingkat harga komoditas yang jauh di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP).

''Melalui sejumlah upaya stabilisasi harga antara lain Gerakan Pangan Murah (GPM), Bela Beli Petani, serta penguatan sisi hulu dan hilir komoditas pangan strategis yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, membuat tingkat harga relatif terjaga di kisaran target inflasi,'' ungkap Marwadi.

Selain hal tersebut, menurut Marwadi, optimalisasi pemanfaatan cold storage untuk menjaga pasokan bawang merah, dapat berdampak pada kenaikan yang relatif lebih melandai, meski saat ini sedang off-season untuk bawang merah.

Baca Juga: Aneh, Juara Badminton Popda 2024 Tingkat Kota Pekalongan Tidak Bisa Ikut Bertanding di Popda Tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk Tahun yang Sama

''Sepanjang tahun 2024, KPwBI Tegal bersama dengan TPID di 7 kabupaten/kota telah melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk senantiasa menjaga pasokan dan harga komoditas-komoditas strategis,'' papar Marwadi.

Tercatat hingga November 2024, sudah terlaksana sebanyak 180 titik Gerakan Pangan Murah (GPM) se Eks-Karesidenan Pekalongan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arif Prayoga

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X