KONTENJATENG.COM - Lahan pertanian seluas 100 hektar di Kota Pekalongan mengalami mangkrak akibat banjir dan rob yang berlangsung selama satu dekade terakhir.
Namun, usai pembangunan tanggul laut dan bendung gerak oleh Pemerintah Kota Pekalongan pada 2023, sebagian besar lahan tersebut berhasil dibebaskan dari genangan. Hanya saja kemudian masih menyisakan tantangan berupa tingkat salinitas tinggi, sehingga tidak ideal untuk difungsikan bagi lahan pertanian produktif.
Atas dasar tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan berkolaborasi dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal dan TNI Angkatan Darat mencoba untuk mengelola 1,5 hektar lahan itu dengan demplot padi biosalin di wilayah Klidungan, Degayu, Pekalongan Utara. Ujicoba ini membuahkan hasil, karena padi biosalin akhirnya mampu dipanen.
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, saat memberikan sambutannya bersyukur atas keberhasilan panen ini. Apalagi Kelurahan Degayu sebelumnya merupakan salahs atu kawasan terdampak parah rob sejak 10 tahun terakhir di Kota Batik.
''Ini luar biasa, lahan sawah yang sudah 10 tahunan tidak produktif, seiring dengan keberhasilan pembangunan tanggul penahan banjir dan rob, serta dukungan dari semua pihak akhirnya lahan yang ada bisa dimanfaatkan. Ini membuat para kelompok tani di Degayu kembali bersemangat untuk menanam padi kembali di lahan eks rob,'' ujar Aaf, sapaan akrabnya, Rabu 14 Mei 2025.
Dia juga mengapresiasi peran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal yang telah mendukung program capacity building dan demplot padi biosalin seluas 1,5 hektar.
Berkat keberhasilan demplot ini, luas tanam Biosalin di Kelurahan Degayu kini mencapai 33 hektar. Bahkan, berpotensi bertambah hingga 95 hektar hingga ke wilayah lain, untuk musim tanam mendatang.
''Kualitas padi Biosalin yang dihasilkan bagus karena padi Biosalin ini memang dirancang tahan dengan air payau,'' imbuh dia.
Sementara itu, kegiatan panen padi biosalin juga dihadiri Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi. Dirinya bersyukur, karena lahan sawah yang semula telah terbengkalai selama hampir 10 tahun akibat tergenang air rob, kini bisa ditanami kembali.
''Alhamdulillah, dengan pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, kita bisa mencoba menanami lahan ini kembali. Memang beberapa kali percobaan penanaman mengalami kegagalan, namun akhirnya kita berhasil memanen padi ini,'' papar Mayjen TNI Deddy Suryadi.
Pangdam juga menekankan pentingnya pembenahan unsur hara tanah untuk hasil panen yang lebih optimal, dan berharap hasil panen dapat mencapai angka yang signifikan. Selain itu, Pangdam ingin penyerapan gabah dari hasil panen ini bisa diserap oleh para petani agar bisa mendapatkan kesejahteraan sesuai ketetapan harga dari pemerintah yaitu Rp6.500,00/kg.
Artikel Terkait
Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Pekalongan Gandeng Takmir Masjid Guna Edukasi Jamaah untuk Pilah Sampah Mulai dari Lingkungan Rumah Tangga
Ratusan Butir Pil Alprazolam Berhasil Disita dari Tiga Kasus Terpisah dengan Empat Tersangka Diamankan Polres Pekalongan Kota
Anggaran Penanganan Darurat Sampah Sebesar Rp10 Juta/Kelurahan di Kota Pekalongan, Dinilai Terlalu Kecil untuk Mengcover Seluruh Kegiatan
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Tegaskan agar Kepala Desa Taat Aturan dan Jangan Takut dengan LSM Abal-Abal yang Mencari-Cari Kesalahan
Anggaran Sebesar Rp9,6 Miliar Disiapkan Pemkot untuk Pembelian Peralatan dan Penambahan SDM, Bagi Penanganan Darurat Sampah di Kota Pekalongan
Bupati Fadia Arafiq Serahkan Bantuan Hibah Tanah Seluas 4.660 Meter Persegi kepada PCNU Kabupaten Pekalongan, Berlokasi di Belakang Kampus ITSNU
Resmi Digelar, Porsema NU 2025 Dibuka Bupati Demak
Anggota DPR RI Asal Kendal Gus Alam Kecelakaan di Tol Pemalang Mengalami Luka Berat dan Tengah Dirawat di Rumah Sakit, Dua Penumpang Lainnya Meninggal
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Ruben R Prabu Faza Berkomitmen Mendukung Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Wilayah Kota Santri
Karimunjawa, Jawaban Mimpi Manik Addarwal tentang Skydiving di Suatu Pulau