regional

Ratusan Warga di Dua Kecamatan di Kota Pekalongan Mengungsi, Usai Tempat Tinggalnya Terendam Banjir Akibat Hujan Deras Tanpa Henti Selama Dua Hari

Kamis, 14 Maret 2024 | 22:29 WIB
MENGOBROL : Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid bersama sejumlah pejabat terkait, saat meninjau dan mengobrol bersama pengungsi banjir.

KONTENJATENG.COM - Ratusan warga di dua kecamatan di Kota Pekalongan terpaksa mengungsi, usai tempat tinggalnya terendam banjir.

Banjir terjadi karena Kota Pekalongan dan sekitarnya diguyur hujan selama hampir dua hari terakhir tanpa henti.

Sejumlah titik pengungsian telah disiapkan guna menampung warga terdampak banjir tersebut.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang, Porak Porandakan, dan Buat Rusak Puluhan Rumah Warga di Kecamatan Pekalongan Barat

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid turun langsung ke lapangan untuk monitoring ratusan warga yang mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian.

Adapun pantauan dilakukan di pengungsian Ar-Robbitoh Klego dan Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kamis (14/3/2024) sore.

Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan, ingin memastikan kondisi warganya di pengungsian semuanya terlayani dengan baik dan dalam keadaan sehat.

Baca Juga: Bapemperda DPRD Kabupaten Pekalongan Ingin Lindungi Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan

Diungkapkan Aaf penyebab banjir dikarenakan intensitas hujan deras dalam kurun waktu 2 hari terakhir tanpa henti.

Membuat wilayah di Pekalongan Barat dan Pekalongan Timur terendam banjir.

''Di Pekalongan Barat tercatat ada 380 pengungsi, sedangkan di Pekalongan Timur ada 209 pengungsi,'' ujar Aaf.

Baca Juga: Terus Berencana Untuk Tingkatkan Sinergi dengan Dinas Pendidikan dan Komite Sekolah, Dewan Pendidikan Kota Pekalongan Gelar Muskot ke-V

Menurut Wali Kota Pekalongan, jumlah pengungsi tidak sebesar seperti tahun sebelumnya. Apalagi untuk Pekalongan Utara sudah ada rumah pompa, sehingga ketika banjir air dapat langsung segera surut.

''Untuk daerah Klego dan Poncol sudah ada rumah pompa tapi belum resmi dan belum dioperasionalkan, sehingga bersamaan dengan intensitas hujan tinggi dan rob naik membuat banjir,'' kata Aaf.

Halaman:

Tags

Terkini