regional

Kantor BMT Mitra Umat Digeruduk Nasabahnya Lantaran Tidak Bisa Mencairkan Uang Simpanannya, Padahal Dibutuhkan untuk Berlebaran

Selasa, 2 April 2024 | 00:35 WIB
GERUDUK : Ratusan nasabah menggeruduk KSPPS Baitul Maal wat Tamwil Mitra Umat di Jalan Dr Wahidin, Noyontaan, Pekalongan Timur yang mengaku tidak bisa mencairkan uang simpanannya. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)

KONTENJATENG.COM - Kantor Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syari'ah (KSPPS) Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mitra Umat di Jalan Dr Wahidin, Noyontaan, Pekalongan Timur digeruduk ratusan nasabah yang mengaku tidak bisa mencairkan uang simpanannya.

Nasabah yang didominasi ibu-ibu itu, juga membentangkan tulisan bernada protes. Diantaranya bertuliskan ''Kembalikan Uang Nasabah'', ''Banyak Nasabah Tertindas karena Ulahmu. Kutunggu Uangku Di Dompet'', dan lain-lainnya.

Salah satu nasabah, Walida (59) mengatakan dirinya menyimpan uang di BMT Mitra Umat dalam bentuk tabungan, deposito, simpanan Idul Fitri, dan tabungan sembako. Totalnya hampir 70 juta, dan ternyata uangnya hingga sekarang tidak bisa diambil.

Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan Bersama 30 Anak Yatim dari Dua Kelurahan, Ikatan Pemuda Pesindon Berharap Penerima Santunan Bisa Meluas dan Bertambah

''Saya sudah dua kali mendatangi Kantor BMT Mitra Umat untuk mengajukan penarikan dana, namun selalu gagal. Petugas hanya memberitahukan sudah tidak ada yang yang bisa diambil,'' ujar dia, Senin (1/4/2024).

Warga Kampung Pesindon yang berprofesi sebagai pedagang ayam potong itu mengaku, sudah delapan tahun menjadi nasabah BMT Mitra Umat. Bahkan sudah mempercayakan simpanan dananya di beberapa program yang ditawarkan pihak BMT Mitra Umat.

''Deposito saya ada Rp50 juta, tabungan Rp7 juta, simpanan Idul Fitri Rp5 juta, dan tabungan sembako saya tidak tahu persis jumlahnya karena buku tabungan masih dipegang kolektor,'' papar dia.

Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatannya dan HUT ke-118 Kota Batik, Wali Kota Pekalongan Sampaikan Capaian Programnya Mewujudkan Masyarakat ''Sejahtera Mandiri''

Walida mengatakan, biasanya tiap menjelang bulan puasa dirinya selalu mengambil uang tabungan untuk persiapan lebaran. Misalnya seperti membayar tagihan ayam potong, setoran utang, dan untuk kebutuhan sendiri menjelang Ramadan.

''Tapi sejak awal puasa hingga sekarang mau lebaran, sudah tidak bisa diambil dananya, katanya kas kosong dan tidak ada uang,'' ungakpnya.

Serbuan nasabah yang hendak menarik uang simpanan, ternyata tidak hanya terjadi di Kantor Pusat BMT Mitra Umat, namun juga terjadi di enam kantor cabang. Sejak pagi, ratusan nasabah sudah memadati lokasi. Mereka berharap hari itu ada pencairan dana.

Baca Juga: ASN Pemerintah Kota Pekalongan Jalani Program Pembinaan dalam Rangka Tingkatkan Profesionalitas, Kompetensi, dan Kinerja

Sementara itu, untuk mencegah situasi yang memanas di Kantor Pusat BMT Mitra Umat, sejumlah anggota Polsek Pekalongan Timur yang berjaga sejak pagi berinisiatif mempertemukan perwakilan nasabah yang didampingi LBH Adhyaksa dengan pengurus koperasi yang diwakili Sekretaris BMT Mitra Umat, Arif Budiharjo.

Dari hasil mediasi, pihak BMT Mitra Umat belum bisa memastikan kapan pengembalian dana nasabah bisa dilakukan. Namun melalui Sekretarisnya Arif Budiharjo disampaikan, penyelesaian hak nasabah masih akan diupayakan setelah lebaran.

Halaman:

Tags

Terkini