regional

Bank Sampah Meminimalisir Pembuangan Langsung ke Tempat Pembuangan Akhir Degayu yang Telah Overload, Hapus Mindset Negatif Kotor, Bau, dan Jorok

Selasa, 10 September 2024 | 23:34 WIB
PESERTA : Para peserta kegiatan Rakor peningkatan kapasitas Bank Sampah Induk dan Bank Sampah Unit, saat berfoto bersama. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)

 

KONTENJATENG.COM - Permasalahan sampah tidak akan pernah ada habisnya selama aktifitas harian manusia masih terus berjalan. Volume sampah yang terus menumpuk disertai terbatasnya lahan yang digunakan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Degayu, menjadi salah satu problem yang tengah dihadapi Kota Pekalongan.

Pengelolaan dan pengolahan sampah, sudah tidak cukup lagi jika hanya ditangani Pemerintah Kota (Pemkot) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan belaka. Masyarakat secara luas harus dilibatkan dan ikut berkomitmen untuk mengelola sampah dengan baik.

Keberadaan Bank Sampah di Kota Pekalongan, merupakan salah satu upaya dalam memilah dan mengurangi jumlah volume sampah yang harus dibuang setiap harinya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Degayu, yang telah overload.

Baca Juga: Jelang Konfercab dan Bentuk Kesolidan Kepengurusan, PWI Kota Pekalongan Audiensi dengan Wali Kota Pekalongan

Inilah yang kemudian melatar belakangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan untuk menyelenggarakan kegiatan Rakor peningkatan kapasitas Bank Sampah Induk dan Bank Sampah Unit dalam upaya penanganan serta pengurangan sampah di Kota Pekalongan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso mengatakan perlu dilakukan pembinaan bank sampah unit di level RT, RW, kelurahan, termasuk bank sampah rintisan atau bank sampah yang dikelola komunitas.

Keberadaan Bank Sampah, sangat membantu dalam mengurangi jumlah volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Degayu.

Baca Juga: Penuhi Tes Kesehatan dan Lengkapi Berkas Administrasi Pendaftaran, Dua Bapaslon Pilkada Kota Pekalongan 2024 Lanjut Tahapan Jelang Penetapan Paslon

''Misalnya seperti Bank Sampah yang dikelola Gereja Santo Petrus, yang termasuk bagus pengelolaannya. Walau baru namun potensinya sangat besar,'' ujar dia, disela-sela rakor yang digelar di aula lantai 2 kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Selasa 10 September 2024.

Untuk peningkatan kapasitas bank sampah ini, pihaknya menghadirkan narasumber dari Persatuan Bank Nusantara Seluruh Indonesia (Perbanusa), Shodikin yang berpengalaman dalam mengelola bank sampah.

Diminta sharing ilmu dan diminta kiat-kiatnya untuk bisa diterapkan di bank sampah yang ada di Kota Pekalongan.

Baca Juga: Para Nasabah Koperasi BMT Mitra Umat Gelar Doa Bersama sebagai Aksi Keprihatinan Sekaligus Harapan Agar Segera Ada Pencairan Uang Tabungan Mereka

Kemudian, kata Sri Budi Santoso, pihaknya turut mengundang pengelola salah satu bank sampah tingkat RT yang sudah mengelola sampah dengan baik ialah Bank Sampah Sakinah Tirto Rt 6 Rw 9.

''Bank sampah tersebut sudah jalan lama, namun sejak covid berhenti total. Ini sudah satu setengah tahun berjalan kembali dan aktif memilah sampah di rumah tangga. Tiap Sabtu dan Minggu dilakukan penimbangan sampah di masing-masing Rt, ketika sudah 50 kilogram lebih diambil Bank Sampah Induk Kota Pekalongan,'' kata Sri Budi Santoso.

Halaman:

Tags

Terkini