Para Nasabah Koperasi BMT Mitra Umat Gelar Doa Bersama sebagai Aksi Keprihatinan Sekaligus Harapan Agar Segera Ada Pencairan Uang Tabungan Mereka

photo author
- Senin, 9 September 2024 | 23:50 WIB
DOA BERSAMA : Para nasabah dan kolektor gelar aksi keprihatinan dan doa bersama atas macetnya pencairan uang tabungan di Koperasi BMT Mitra Umat Pekalongan. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)
DOA BERSAMA : Para nasabah dan kolektor gelar aksi keprihatinan dan doa bersama atas macetnya pencairan uang tabungan di Koperasi BMT Mitra Umat Pekalongan. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)

KONTENJATENG.COM - Aksi doa bersama digelar para nasabah dan kolektor Koperasi BMT Mitra Umat sebagai bentuk keprihatinan karena janji yang disampaikan belum mampu direalisasikan pihak manajemen, sekaligus usaha agar permasalahan pencairan tabungan yang masih macet dapat segera terselesaikan.

Doa bersama berlangsung di depan kantor utama Koperasi BMT Mitra Umat di Jalan Dr Wahidin No. 59, Pekalongan Timur. Aksi ini mendapat pengamanan dari pihak Polres Pekalongan Kota, diikuti adanya anggota Ormas yang memberikan dukungan moril.

Kuasa Hukum Koperasi BMT Mitra Umat, Bayu Agung Pribadi, menyatakan hingga kini pihak koperasi terus berupaya menyelesaikan masalah itu. Hanya saja, belum bisa memenuhi seluruh kewajiban dalam bentuk uang tunai.

Baca Juga: Dinas Perhubungan Kota Pekalongan Arahkan dan Pastikan Perusahaan Angkutan Umum Penumpang dan Barang, Penuhi Aspek Laik Jalan dan Kelengkapan Dokumen

''Penyelesaian yang bisa diberikan saat ini 25-30 persen uang tunai, diprioritaskan untuk pembayaran utang-utang kecil terlebih dahulu, sekitar Rp10-20 juta. Sementara 70 persen berupa aset, beberapa sudah dieksekusi senilai sekitar Rp2 miliar. Bagi nasabah yang ingin mendapatkan penyelesaian dengan aset, dipersilahkan,'' ujar dia, Senin 9 September 2024.

Namun, sebagian nasabah tidak puas dengan solusi pembayaran dengan aset. Banyak yang lebih berharap uang tunai, mengingat sulitnya menjual aset dalam kondisi ekonomi yang serba tidak menentu.

''Kalau diminta janji untuk pemberian uang tunai tidak bisa, saat ini masih adanya hanya aset. Namun tidak menutup kemungkinan kalau ada uang maka bisa diberikan walaupun tidak bisa langsung dalam jumlah besar,'' tambah dia.

Baca Juga: Mal Pelayanan Publik Memfasilitasi 130 Jenis Pelayanan Publik Terintegrasi dari 23 Gerai Layanan OPD yang Bisa Diakses Masyarakat dalam Satu Atap

Tak hanya nasabah yang merasa tertekan, kolektor koperasi juga mengalami tekanan yang luar biasa.

Salah satu kolektor yang membawahi banyak nasabah, Safira ikut serta dalam aksi doa bersama dan mengungkapkan kekesalannya lantaran pihaknya turut dikejar-kejar nasabah, yang terus menerus menanyakan pencairan uang tabungannya.  

"Terus terang, kalau dikasih aset itu susah pembagian dari penjualannya nanti. Sedangkan besaran uang tabungan nasabah bervariasi, ada yang hanya beberapa ribu hingga jutaan. Bahkan, saya sampai dilaporkan ke Polsek karena dinilai tidak bertanggung jawab. Padahal sudah dijelaskan, jika pencairan wewenang BMT Mitra Umat,'' ungkapnya sangat kecewa.

Baca Juga: Pabrik Gondo di Noyontaansari Terbakar Diduga Akibat Adanya Rambatan Api Korsleting Listrik yang Berasal dari Rumah Warga di Depan Lokasi

Ketua Koperasi BMT Mitra Umat Pekalongan, M Zainuddin, baru menyadari terkait betapa rumitnya proses penagihan pembiayaan dari nasabah. Padahal, proses tersebut di beberapa waktu lalu tidak seperti sekarang, relatif lancar.

''Awalnya kami kira penagihan akan lebih mudah, namun ternyata sangat sulit. Kami sudah memutar otak agar masalah ini bisa terselesaikan. Kreditur yang macet diminta tolong tim untuk diambil alih jaminannya, perhitungan bisa dilakukan belakangan. Bagi nasabah yang ingin diselesaikan pembayarannya dengan aset, bisa hubungi tim kami,'' papar dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arif Prayoga

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X