Kantor Perwakilan BI Tegal Ambil Sejumlah Upaya Stabilisasi Harga dalam Strategi Pengendalian Inflasi Jelang Nataru

''Hal tersebut akan terus dilaksanakan hingga akhir tahun untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan dalam rangka menyambut Nataru,'' terang Marwadi.

Baca Juga: Berkat Kerja Keras Tim DLH dan Masyarakat dalam Kegiatan Padat Karya, Sungai Loji di Kota Pekalongan Perlahan-Lahan Bersih dari Eceng Gondok

Selanjutnya, Marwadi membeberkan 9 kota/kabupaten yang menjadi daerah perhitungan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Jawa Tengah, secara keseluruhan mengalami inflasi.

Urutan inflasi tertinggi, yaitu Kabupaten Wonogiri 0,47 persen (mtm), Kabupaten Rembang 0,37 persen (mtm), Kabupaten Kudus 0,35 persen (mtm), Kabupaten Cilacap 0,30 persen (mtm), dan Purwokerto 0,23 persen (mtm).

Kemudian Kabupaten Wonosobo 0,22 persen (mtm), Kota Tegal 0,22 persen (mtm), Kota Semarang 0,22 persen (mtm), dan Kota Surakarta 0,09 persen (mtm).

Baca Juga: Sepakati Pembahasan Raperda APBD 2025, DPRD Turut Merelakan Sebagian Dana Pokir untuk Digunakan Peningkatan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro

Dikatakan, IHK di wilayah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal sepanjang 2024, diperkirakan tetap terjaga pada kisaran target 2,5 persen plus 1 atau masih sejalan dengan inflasi yang terkendali.

Hal ini didukung dengan membaiknya prakiraan cuaca BMKG di 2024 yang mana El Nino akan melemah dan berangsur ke kondisi netral, serta adanya konsistensi penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di tingkat pusat hingga daerah.

"Hal ini diperkuat juga melalui sinergi pengendalian inflasi berbasis 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) di daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Kementerian atau Lembaga terkait,'' pungkasnya.***