KONTENJATENG.COM - Pemerintah Kota Semarang terus menjaga kedaulatan pangan dengan menggelar Festival Pendamping Beras yang akan dilaksanakan saat Car Free Day di Simpanglima, Kota Semarang, Minggu (8/10/2023).
Hal ini merespon dampak dari fenomena El Nino dan harga bahan pokok seperti beras dan gula yang mengalami kenaikan.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, kegiatan ini juga didasari atas dorongan Presiden RI ke-5 sekaligus Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam penutupan Rakernas IV PDI Perjuangan.
Baca Juga: Terkuat sebagai Cawapres, Erick Thohir Dipercaya Dikalangan Perempuan
Mbak Ita sapaan akrabnya menjelaskan, melalui festival ini, masyarakat diharapkan tidak ketergantungan dalam mengkonsumsi nasi ataupun yang mengandung gandum. Pihaknya mengajak agar masyarakat bisa mengolah makanan dari bahan lainnya seperti sorgum, singkong, dan sukun.
Dalam proses memasak nanti, Pemerintah Kota Semarang akan mengajak chef-chef atau koki hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) untuk memberikan tutorial memasak selain dengan menggunakan bahan gandum dan beras.
Baca Juga: Arti Telinga Berdenging Menurut Primbon Jawa, Siapa Tahu Anda Sedang Jadi Omongan Orang
“Nanti akan ada demo memasak yang diikuti oleh teman-teman pemerintah kota, termasuk saya, akan ada 114 bot yang akan melakukan aktivitas masak. Bahan-bahan semuanya bukan dari gandum, melainkan sorgum yang ternyata bisa dioalah. Dan akan ada chef-chef hotel yang akan mengajari dan mengedukasi masyarakat yang ada di Kota Semarang dengan bahan non beras dan gandum,” ujarnya saat memberikan keterangan kepada awak media di Lobby Balai Kota Semarang, Kamis (5/10/2023).
Baca Juga: Rumah Tusuk Sate Bawa Sial? Begini Menurut Pandangan Islam
Mbak Ita menjelaskan jika program ini merupakan awal dari upaya ketahanan pangan di Kota Semarang. Dirinya menyebut sebenarnya ada 10 bahan makanan pendamping beras yang bisa dijadikan sajian utama.
“Jadi pendamping beras ada 10, ada hanjeli, sorgum, sukun, porang, ubi, jagung, singkong, pisang. Nanti setiap hotel akan menyajikan produk makanan dari bahan non-beras,” paparnya.
Di sisi lain, Mbak Ita menambahkan, melalui program ini, masyarakat Kota Semarang tidak perlu lagi khawatir tentang harga beras dan gula yang semakin naik. Selain harganya yang murah, mengkonsumsi selain bahan beras dan gula juga lebih menyehatkan tubuh karena kandungan gula hang lebih rendah.
Baca Juga: Amalan agar Anak Tidak Nakal, Baca Doa Ini 3 Kali Usai Salat
“Jadi stigma salah, kenapa dinamai Pendamping Beras karena kita tiap pagi sampai malam makannya dari beras. Dan saya tiga bulan ini gak makan nasi dan gula, ternyata tambah sehat sekaligus diet dan sekaligus ngirit,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Mitos Kelabang Masuk Rumah, Begini Penjelasan Menurut Primbon Jawa dan Agama Islam
10 Metode Sederhana Bikin Anak Kecil Lancar Bicara, Kuncinya Para Orang Tua Harus Sabar
Amalan agar Anak Tidak Nakal, Baca Doa Ini 3 Kali Usai Salat
Apakah Ajian Pancasona Masih Ada di Zaman Sekarang? Berikut Ini Ulasan Lengkapnya
Akademisi dan Kiai Jawa Timur: Warga NU di Jatim loyal dan menyukai Erick Thohir
Rumah Tusuk Sate Bawa Sial? Begini Menurut Pandangan Islam
Sambut Komisi X DPR RI, Mbak Ita Minta Dibuka PPPK khusus Formasi Pustakawan
Mitos Mata Kedutan Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik Mata Sebelah Mana?
Arti Telinga Berdenging Menurut Primbon Jawa, Siapa Tahu Anda Sedang Jadi Omongan Orang
Terkuat sebagai Cawapres, Erick Thohir Dipercaya Dikalangan Perempuan