KONTENJATENG.C0M - Haru bercampur bahagia menyelimuti perasaan Mujiyati (70), warga Dusun Muntuksari, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Ia tak menyangka, saat musim kemarau panjang seperti sekarang ini, pasokan air bersih di rumahnya melimpah.
Tak henti-hentinya, ia mengucapkan syukur setelah program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) di kampungnya diresmikan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau biasa disapa Mbak Ita, Jumat (6/10/2023).
Kebahagiaan Mujiyati makin menjadi-jadi tatkala Mbak Ita tiba di lokasi. Dari depan rumahnya, dia lari sempoyongan menghampiri dan memeluk wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu.
Baca Juga: Sempat Diragukan, Kepemimpinan Mbak Ita di Kota Semarang Mulai Tuai Pujian
"Ya, ungkapan rasa terima kasih dari saya untuk Mbak Ita, langsung saya peluk, juga saya ciumi tadi, sambil saya doakan semoga tetap sehat, selamat, kesabaran dan istiqamah ingat kami," ujar Mujiyati, warga RT 01, RW 02 itu, ditemui di lokasi.
Sambil menyeka air mata, nenek empat cucu itu mengaku baru pertama ini mendapatkan bantuan pamsimas yang langsung dihadiri oleh wali kota secara langsung.
Dengan begini, kata Mujiyati, sebagai warga dapat berkomunikasi tanpa sekat yang menghambat. Dia menganggap, Mbak Ita dapat memahami keinginan masyarakat dan selalu dekat dengan rakyat.
Baca Juga: 5 Kuliner Zaman Kerajaan di Indonesia yang Masih Ada Hingga Sekarang, Ada Rujak Kepiting Lho!
"Ya bangga punya wali kota yang perhatian seperti ini. Dulunya sini sulit air, tapi sekarang sudah ada pamsimas, airnya lancar deras," katanya.
Ungkapan bahagia juga terlihat dari raut wajah warga lainnya. Sutijah (57) warga RT 002 RW 006 mengaku tak menyangka, kampungnya mendapatkan bantuan pamsimas di kemarau panjang ini.
"Pamsimas ini baru, Alhamdulillah ada air, Alhamdulillah Mbak Ita ini benar-benar perhatian. Airnya sudah lancar, senang karena tidak kekurangan lagi," katanya.
Ia bercerita, selalu kesulitan air tiap kali kemarau tiba. Mulanya, ia memiliki sumur lengkap dengan pompa listrik. Namun, karena air di sumur rumahnya acap kering kerontang, mesin penyedot air itu ikut rusak.
Baca Juga: Berikut Cara Mengobati Orang Kesurupan Menurut Pandangan Islam
"Kalau pas tidak ada air ya harus sabar sampai jam 12 malam ngangsu (menimba-red) air," katanya, menceritakan masa sulit kekurangan air.
Pada kesempatan ini, pamsimas yang diresmikan oleh Mbak Ita ada sebanyak enam titik. Secara seremoni bertempat di Kelurahan Rowosari. Lima lainnya yaitu, di Kelurahan Jangli, Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik.
Artikel Terkait
Wujudkan Daulat Pangan, Pemkot Semarang Gelar Festival Pendamping Beras
Arti Telinga Berdenging Menurut Pandangan Islam, Kerap Dianggap Pertanda Buruk
Menabkrak Kucing Itu Pertanda Buruk? Perlu Ritual? Begini Menurut Primbon Jawa
Pernah Mimpi Menikah dengan Pacar? Pertanda Baik? Begini Artinya Menurut Primbon Jawa
Resep Sederhana Bikin Donat, Dijamin Hasilnya Lezat
Berikut Cara Mengobati Orang Kesurupan Menurut Pandangan Islam
Camilan Lezat: Resep Pukis dengan Topping Coklat yang Mudah Dibua
Martabak Mini: Cara Membuat, Resep dan Peluang Bisnis Menguntungkan di Kantin Sekolah
5 Kuliner Zaman Kerajaan di Indonesia yang Masih Ada Hingga Sekarang, Ada Rujak Kepiting Lho!
Sempat Diragukan, Kepemimpinan Mbak Ita di Kota Semarang Mulai Tuai Pujian