Walikota Semarang Berharap Padi Biosalin Bisa Diimplementasikan di Kabupaten/Kota Lain

photo author
- Sabtu, 3 Agustus 2024 | 20:58 WIB
Walikota Semarang Berharap Padi Biosalin Bisa Diimplementasikan di Kabupaten/Kota Lain
Walikota Semarang Berharap Padi Biosalin Bisa Diimplementasikan di Kabupaten/Kota Lain

KONTENJATENG.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau progres pilot project penanaman padi varietas Biosalin 1 dan 2 di Sawah Payau Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Sabtu (3/8/2024).

Padi Varietas Biosalin ini merupakan padi hasil riset dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang diterapkan di lahan salin.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkolaborasi dengan BRIN melakukan penanaman padi varietas Biosalin di lahan seluas 5.000 meter persegi dengan menggandeng Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

Baca Juga: Jelang Pilwalkot Pekalongan, Syarat Pencalonan Minimal Diusung 7 Kursi Parpol di Parlemen Atau Sebanyak 46.619 Suara Sah dari Parpol

"Ada dua sawah yang ditanam. Yang pertama ini adalah Biosalin 1 padi yang memang khusus ditanam di sawah dengan air payau. Kedua adalah Biosalin 2 yang merupakan regenerasi dari Biosalin 1," ujar Mbak Ita, sapaannya, Sabtu (3/8).

Dalam kesempatan tersebut, BRIN juga menunjukkan hasil padi dan beras varietas Biosalin 1 dan 2. "Tadi temen-temen bisa lihat sudah ada (contoh-Red) bentuk bulir padi, kemudian berasnya dan yang sudah ditanam. Kami berharap nantinya bisa tumbuh subur, dan mudah-mudahan bisa menghasilkan beras berkualitas," tambahnya.

Meski baru dua hari padi Biosalin ditanam, lanjut Mbak Ita, hujan telah mengguyur Kota Semarang yang menyebabkan tanaman alga hijau menyebar di lahan tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat, Tim Pembina Samsat Nasional Bahas Evaluasi Pelayanan Regident dan Kesamsatan

"Dua varietas padi biosalin ini sebenarnya baru ditanam dalam waktu dua hari yang lalu. Namun malamnya hujan, sehingga keluar alga hijau yang merupakan carbon capture-nya yang bisa menghisap CO2 (Karbon dioksida). Inilah yang membuat suasana di wilayah ini semakin sejuk meski wilayah pesisir," sebut dia.

Biasanya, lanjut Mbak Ita, wilayah Pesisir di Kecamatan Tugu selalu panas. Bahkan tanaman padi susah bertumbuh. "Dengan adanya tanaman Biosalin di wilayah Tugu ini, harapannya ada optimalisasi lahan sawah payau di wilayah ini," harapnya.

Dirinya menyebut, masyarakat pesisir tidak hanya memiliki mata pencarian sebagai nelayan saja, tetapi dengan adanya padi Biosalin ini, mereka bisa bertani. "Petani bisa menanam sehingga memberikan hasil dan manfaat yang sangat luar biasa bagi masyarakat khususnya Tugu," kata dia.

Baca Juga: Suharsono: Koalisi Semarang Maju Buka Peluang Tambah Dukungan Parpol Lain di Pilwakot 2024

Lebih lanjut, Mbak Ita juga berharap pilot project penanaman padi Biosalin untuk menghasilkan benih ini bisa berhasil dan diimplementasikan di kabupaten/kota lainnya.

"Harapannya tidak hanya kota Semarang tapi nantinya implementasi ini bisa dilakukan di kabupaten/kota yang ada pesisirnya," ujar dia.

"Nantinya ini juga bisa menambah ketahanan pangan yang merupakan salah satu kebijakan bapak Presiden, agar bagaimana daerah ini bisa daulat pangan dan tentunya bisa memberikan kesejahteraan di wilayah masing-masing," pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X