Visi dan Misi Agustin Iswar, Dana Kas RT dan Sekolah Swasta Gratis Paling Menarik Bagi Warga

KONTENJATENG.COM, - Visi - Misi pasangan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin (Agustin Iswar), sangat menarik bagi warga Kota Semarang.

Dua hal yang paling dinantikan masyarakat adalah mengenai sekolah swasta gratis dan dana kas RT sebesar 25 juta tiap tahun.

Realisasi dua misi pasangan Agustin Iswar itu ditunggu oleh Suprapto, Ketua RW 10 Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara.

“Yang saya inginkan untuk perkembangan wilayah saya ya sekolah gratis di sekolah swasta karena banyak anak susah sekolah di (sekolah) negeri gara-gara sistem zonasi,” tuturnya pada Senin (21/10/2024).

Baca Juga: Dihadapan Mahasiswa Unika, Agustin Iswar Beri Solusi Atasi Banjir dan Rob di Semarang

Kemudian Suprapto juga sangat menginginkan dana RT 25 juta pertahun segera terrealisasi dengan terpilihnya Agustina dan Iswar.

“Terus untuk program dana RT itu saya kira bagus ya untuk pengembangan kampung. Saat ini kan yang ada itu 1,3 juta rupiah per bulan yang meliputi biaya oprasional RT, Sekretaaris, pengurus, dan PKK. Itu kalau satu tahun ditotal 16 juta rupiah,” ungkapnya.

“Sekarang jadi 25 juta pertahun. Itu saya programkan yang 9 juta untuk Pembangunan wilayah. Jadi yang 9 juta itu bukan milik RT atau staf-staf. Itu milik wilayah yang akan digunakan untuk Pembangunan,” bebernya.

Suprapto ingin beban iuaran warganya berkurang dengan turunnya dana tersebut di kemudian hari.

Baca Juga: Silaturahmi dengan Nelayan dan Petani, Andika Hendi Janji Tingkatkan Kesejahteraan

“Kemudian dana RT ini saya gunakan untuk mengurangi beban iuran warga jika mengadakan kegiatan-kegiatan seperti lebaran, tirakatan, muaharram, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Selain itu, persoalan kesehatan dan bantuan sosial untuk warganya yang sempat hilang akan terealisasi Kembali.

Michael, anggota DPRD Kota Semarang menambahkan bahwa pasangan Jaguar (Jagoanku Agustin Iswar) memang membuat program sekolah swasta gratis untuk memfasilitasi anak-anak yang tidak bisa masuk ke sekolah negeri karena terbentur aturan zonasi.

“Jadi kalau ada anak yang tidak diterima di sekolah negeri karena ssistem zonasi maka bisa mendaftar di sekolah swasta karena gratis,” tuturnya.

Baca Juga: Inilah Strategi Agustin Iswar Kurangi Stunting di Kota Semarang