semarang

Mohammad Saleh Dorong Literasi Digital Sejak Dini untuk Tangkal Hoaks

Selasa, 21 Oktober 2025 | 14:38 WIB
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh

KONTENJATENG.COM – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menekankan pentingnya pendidikan literasi digital yang harus diberikan sejak dini di sekolah-sekolah.

Ia menilai, di tengah derasnya arus informasi digital saat ini, kemampuan memilah kebenaran sebuah berita menjadi hal yang mutlak dimiliki oleh generasi muda.

Menurut Saleh, maraknya penyebaran hoaks dan informasi palsu di media sosial telah menimbulkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat, mulai dari kebingungan publik hingga perpecahan sosial. Karena itu, ia menilai literasi digital merupakan bekal utama bagi pelajar untuk bisa menggunakan teknologi dengan bijak.

“Di era digital seperti sekarang, informasi bisa tersebar sangat cepat, baik yang benar maupun yang salah. Maka dari itu, literasi digital harus menjadi keterampilan dasar yang ditanamkan kepada anak-anak sejak sekolah dasar,” kata Saleh.

Baca Juga: Hari Santri Nasional, Mohammad Saleh Ajak Pesantren Terus Berkontribusi untuk Bangsa

Ia menjelaskan, pendidikan literasi digital bukan sekadar mengajarkan cara menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kesadaran dalam menyaring informasi.

“Dengan pemahaman literasi digital, generasi muda dapat lebih cerdas dalam bermedia sosial dan terhindar dari pengaruh negatif hoaks yang bisa memecah belah masyarakat,” lanjutnya.

Politisi Partai Golkar tersebut juga mendorong agar kurikulum literasi digital diintegrasikan ke dalam sistem pembelajaran formal. Ia menilai peran guru dan orang tua sangat penting dalam memberikan pendampingan terhadap anak saat berinteraksi di dunia maya.

Baca Juga: Mohammad Saleh Dorong Pemprov Jateng Perkuat Pembinaan Atlet Muda

“Kerja sama antara sekolah, keluarga, dan pemerintah perlu diperkuat. Literasi digital tidak boleh berhenti di ruang kelas, tapi harus menjadi budaya belajar yang membentuk karakter bertanggung jawab dalam bermedia sosial,” ujarnya.

Saleh menegaskan, dampak hoaks tidak hanya sebatas menyesatkan informasi, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik sosial. Ia mencontohkan, banyak kasus di mana berita palsu memicu kebencian dan menggerus kepercayaan antarwarga.

“Kita sudah melihat bagaimana hoaks bisa menciptakan keresahan bahkan perpecahan. Karena itu, menanamkan sikap kritis dan bijak dalam bermedia adalah langkah strategis yang harus dilakukan bersama,” tegasnya.

Baca Juga: KPI Diminta Evaluasi Tayangan TV Swasta yang Tuai Protes dari Kalangan Pesantren

Selain itu, Saleh mengusulkan agar pemerintah daerah menggelar pelatihan dan workshop literasi digital bagi guru dan tenaga pendidik. Menurutnya, guru memiliki peran sentral sebagai ujung tombak dalam membimbing siswa agar melek teknologi secara cerdas dan etis.

“Guru perlu dibekali pemahaman dan kemampuan literasi digital yang cukup. Dengan begitu, mereka bisa mengajarkannya kepada siswa secara efektif dan relevan dengan kebutuhan zaman,” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini