KONTENJATENG.COM - Upacara peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang pada tahun ini dilakukan secara sederhana namun penuh khidmat. Dibandingkan di tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, acara serupa digelar secara meriah bahkan dengan aksi teatrikal.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjelaskan, meski dilakukan dengan suasana yang berbeda, sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, peringatan pertempuran masyarakat Semarang 76 tahun silam itu harus diresapi dan dikenang oleh warga Semarang.
“Suasannya beda, hari ini lebih kecil sederhana dan simpel, namun kami ingin mengingatkan warga jika 76 tahun lalu ada pertempuran dahsyat dimana para perjuang mengorbankan nyawa dan cucuran darah untuk mempertahankan kemerdekan,” katanya di Museum Mandala Bhakti Kamis (14/10/2021) malam.
Baca Juga: Luncurkan Aplikasi SI AGAN, Walikota Semarang Minta PDAM Tirta Moedal Tingkatkan Pelayanan
Dalam kegiatan itu juga hadir, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono, Wakil Wali Kota Hevearita G Rahayu, Kabintaldam IV/Diponegoro Letkol Caj Tauhid, Dandim 0733/Semarang Kolonel Inf Yudhi Diliyanto.
Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu mengatakan, saat ini perjuangan para pahlawan harus diteruskan warga Semarang untuk bisa berjuang lepas dari Covid-19 yang hampir dua tahun ini ada di Semarang bahkan di Indonesia.
”Benang merahnya, kita tetap harus berjuang saat ini untuk bisa lepas dari Covid-19,” tuturnya.
Baca Juga: Gandeng Marimas dan Proklim Puwokeling, DLH Kota Semarang Bangun Taman Ecobrick
Baca Juga: Satpol PP Kota Semarang Bongkar 24 Rumah Warga yang Berdiri Tanpa Ijin di Simongan
Perjuangan yang dilakukan, menurut Hendi bukan hanya dari sisi kesehatan, namun juga harus bangkit dari sektor, sosial, budaya dan perkonomian yang sempat terpuruk karena pandemi yang tak kunjung usai.
Silaturahmi yang sempat terputus bisa kembali berjalan meskipun dengan prokses yang ketat,” pungkasnya.(**)