KONTENJATENG.COM - Ketidaksinkronan Data COVID-19 di tingkat kota dan provinsi merugikan laju perekonomian di Kota Semarang, termasuk sektor pariwisata.
Hal tersebut mengingat, ketidakcocokan Data COVID-19 mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat.
Alhasil karena masih ditetapkan dalam level 4 PPKM, di Semarang hingga saat ini masih belum memperbolehkan beberapa sektor ekonomi khususnya di bidang pariwisata untuk beroperasi.
Untuk itu, Pemerintah selayaknya melakukan sinkronisasi data jumlah angka penderita Covid-19 di tingkat kota dan provinsi.
“Ini ada perbedaan yang sangat signifikan. Data di DKK Semarang misal di hari ini jumlah pasien terpapar sudah turun di angka 1.051, sementara data di Pemprov masih 2.310. Beberapa hari sebelumnya masih ada selisih hingga 5 ribuan. Ini jelas mempengaruhi pemerintah pusat dalam mengambil keputusan,” terang gus Wahid, Koordinator Pegiat Wisata Kota Semarang.
Alhasil dengan data yang disampaikan Pemprov Jateng ke pusat, lahirlah keputusan bahwa PPKM di Kota Semarang masih di level 4. Namun dengan melihat fakta dan adanya selisih data, selayaknya level PPKM di Kota Semarang bisa turun lebih baik.
Dengan berada di level 4 itu pula, seluruh sektor ekonomi masih cukup lumpuh karena masih banyak pembatasan. Berbeda halnya jika berada di bawah level 4, tentu pembatasan yang dilakukan jauh lebih longgar dan ekonomi bergulir semakin baik.
“Mohon kiranya pihak-pihak terkait dapat lebih sinkron dalam memasukkan data. Masyarakat yang terkena imbasnya jika terus salah dalam input data, apalagi selisihnya sampai ribuan. Pemerintah yang salah, namun masyarakat yang menanggung akibatnya. Kami ini sudah jatuh tertimpa tangga, kerubuhan rumahnya juga,” keluhnya sembari berkelakar.
Gus Wahid menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot Semarang dalam melaksanakan PPKM. Kedisiplinan dan langkah strategis pembatasan mobilitas warga, terbukti efektif menurunkan angka paparan virus.
“Ini harus diapresiasi, jangan sampai langkah efektif Pemkot Semarang tidak mendapat apresiasi positif dari pemerintah pusat. Dengan langkah tersebut, selayaknya lo kita berada di level 2 atau 3 PPKM. Ini jelas merugikan warga, kasihan juga Pemkot dan Pak Walikota Semarang yang sudah bekerja keras dan sudah membuahkan hasil namun seolah tidak diakui hanya gara-gara selisih angka,” tandasnya.
Pemprov Jateng sebagai pihak yang melakukan iput data ke pusat, dinilainya memiliki peran penting dalam melakukan sinkronisasi ini. Karenanya ia berharap, mereka lebih profesional dan semakin cermat dalam melakukan input data.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 Agustus 2021 : Cancer, Leo dan Virgo, Jangan Menyerah Sampai Mencapai Garis Finish
Terpisah, Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menambahkan jika level PPKM saat ini selain ditentukan oleh kinerja Kepala Daerah, pemerintah, pelayanan dan fasilitas juga oleh kesadaran masyarakat dalam memerangi Covid-19. Akurasi data diperlukan karena terkait nasib banyak orang.
Artikel Terkait
BSU Rp 1 Juta Bagi Para Buruh atau Pekerja Segera Cair Berikut Daftar dan Syarat Penerima
Manfaat Bagi Yang Sudah Menerima Vaksin Diantaranya Punya Peluang Cepat Sembuh Meski Terpapar Covid-19
Ramalan Zodiak 2 Agustus 2021 : Aries, Taurus dan Gemini, Saatnya untuk Memperjuangkan Hubungan
Ramalan Zodiak 2 Agustus 2021 : Cancer, Leo dan Virgo, Jangan Menyerah Sampai Mencapai Garis Finish
Ramalan Zodiak 2 Agustus 2021 : Libra, Scorpio dan Sagitarius, Hari ini Hari Terbaik untuk Mengatasi Masalah
Ramalan Zodiak 2 Agustus 2021 : Capricorn, Aquarius dan Pisces, Kepercayaan Pada Pasangan Mulai Hilang