Sinopsis Teater Berjudul 'LALAI', KSB Es-A Unissula Akan Gelar Pentas di Gedung Auditorium Unissula Semarang

KONTENJATENG.COM - UKM Kelompok Seni Budaya Sultan Agung KSB Es-A Unissula Semarang gelar pementasan Teater yang berjudul 'LALAI' dalam acara Pentas Bulan Purnama pada Senin 14 November 2022 mendatang.

Rencananya pementasan Teater tersebut akan berlangsung di Gedung Auditorium UNISSULA mulai pukul 19.00 WIB hingga selesai.

Adapun harga tiket masuk untuk nonton pementasan Teater tersebut yaitu dengan harga presale Rp10.000,00 sedangkan On The Spot (OTS) Rp12.000,00.

Baca Juga: KSB Es-A Kelompok Seni Budaya Unissula Semarang Gelar Pentas Bulan Purnama, Pentaskan Teater Berjudul 'LALAI'

Organisasi UKM KSB Es-A UNISSULA ini berfokus dalam bidang kesenian yang didalamnya terdapat beberapa divisi yang meliputi teater, tari, musik, kreatif, dan seni rupa.

Acara Pentas Bulan Purnama ini merupakan salah satu program kerja Kelompok Seni Budaya Es-A Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang diadakan setahun sekali.

Dalam Pentas Bulan Purnama tersebut terdapat pementasan teater dengan judul naskah 'LALAI' yang merupakan karya otentik dari salah satu anggota KSB Es-A serta didalamnya melibatkan departemen seni di dalam KSB Es-A.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak Ajak Kolaborasi Reseach USM

Naskah Teater berjudul 'LALAI' tersebut merupakan karya dari Dina Zahrotun Ni'mah sekaligus sutradara dalam pementasan Teater teresebut.

Menurut Dina Zahrotun Ni'mah, naskah Teater berjudul 'Lalai' ini termasuk jenis Teater drama realis yang menceritakan tentang keluarga yang melakukan kelalaiannya.

Dibawah ini adalah sinopsis lengkap pementasan Teater berjudul 'Lalai' untuk disimak sebelum nonton pementasan Teater 'Lalai'

Baca Juga: PUISI KISAH CINTA! Judul 'MUTIARA', Menyukai Seseorang Namun Malu Untuk Mendekatinya

Sinopsis Teater 'LALAI'

Santi (17) seorang gadis SMA yang merupakan anak semata wayang Yanto dan Surti. Kehidupannya berjalan seperti gadis pada umumnya tetapi perlahan sikapnya berubah ketika ia merasa bahwa dirinya sudah tumbuh dewasa dan berhak untuk merasakan kebebasan.

Perubahan sikap Santi menjadi perbincangan di lingkungan sekitar rumahnya, banyak tetangga yang membicarakannya terlebih ketika ia sering diantar jemput oleh lelaki yang berbeda dan menyebarnya isu tentang kedekatannya dengan seorang anak kepala desa bernama Jodi.