KONTENJATENG.COM - Puisi berjudul Doa ini menceritakan tentang adu nasib, perbedaan tingkat sosial.
Hal tersebut Yang menyebabkan tidak memiliki rasa bersyukur.
Puisi karangan langsung dari penulis, yang sedang menikmati lingkungan disekitarnya.
Baca Juga: PUISI : 'Resah' Tentang Rakyat yang Direnggut Kebebasan Berekspresi
Baca Juga: Kisah Horor Dodit Mulyanto Saat Membeli Rumah Hutan Hingga Mendaki Gunung Kawi
Tema : Resah
"Doa"
pagi sudah berlalu,
Siang sudah hilang,
Sore sudah terbenam,
Malam datang,
Waktu terus berputar, tanpa adanya korupsi, semua berjalan sesuai Angkanya.
Waktu bekerja tanpa melibatkan siapapun, namun waktu yang melibatkan kami untuk bergerak.
Siapa kau?
Ada siapa dibalik jam itu.
Ku panjatkan kepada maha kuasa,
Yang menciptakan langit dan bumi ini.
Yang setiap waktu, terus bergerak.
Disetiap puteran jarum jam itu, ada Ribuan Manusia berharap Agar hajat nya terkabul.
Kenapa kau ciptakan mereka berbeda-beda Tuhan.
Jika itu membuat Manusia tak berhenti mengeluh dan gelisah.
Sudahlah mengeluh dan gelisah tidak bisa merubah takdir.
Menang seperti itu, tapi,
Takdir mana?
Takdir yang sudah di tetapkan.
Berucaplah syukur, kita masih bisa merasakan pergantian jarum jam itu.
Karya -lusianah-
Baca Juga: Cerita Horor Ari Lasso, Pengalaman Gelar Konser dan Ditonton Ribuan Makhluk Halus
Baca Juga: Kisah Mistis! Jenazah Wanita Bangkit Dari Kubur, Saat Ingin Dijadikan Pengantin Hantu
Artikel Terkait
Live Streaming PSG Pati vs PSIM Yogyakarta Selasa 19 Oktober 2021 Pukul 15.15 WIB, PSG Pati Punya Pelatih Baru
Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Kota Semarang 18-22 Oktober 2021, Ada Layanan Vaksin Sore
Pebedaan Pendapat Tentang Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Begini Penjelasan Syekh Ali Jaber
Update Kode Penukaran Chip Higgs Domino Island Selasa 19 Oktober 2021, Chip 1B Menantimu!
Jadwal, Lokasi dan Link Pendaftaran Vaksin Gratis di RRI Bandung 28 Oktober 2021
Jadwal dan Lokasi Vaksin Gratis di Solo 19 dan 21 Oktober 2021, Dosis 1 dan 2