Kecamatan Gajahmungkur Bersama Yayasan Rahardja Berikan Bantuan Sarana Pemberantasan Jentik Nyamuk DBD

photo author
- Sabtu, 10 Desember 2022 | 11:55 WIB
Kecamatan Gajahmungkur Bersama Yayasan Rahardja
Kecamatan Gajahmungkur Bersama Yayasan Rahardja

KONTENJATENG.COM - Kekancan Grup melalui Yayasan Rahardja memberikan bantuan donasi sarana pemberantasan jentik nyamuk di Kecamatan Gajahmungkur, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap pemerintah dalam pemberantasan jentik nyamuk penyebab Demam Berdarah.

Dalam rangkaian program pelayanan akhir pekan dan malam hari Pemkot Semarang, Yayasan Rahardja menyerahkan bantuan berupa 800 lotion anti nyamuk, 1000 bungkus obat abate dan 100 senter elektrik.

Bantuan diserahkan langsung Ketua Yayasan Rahardja Maria Carizza, ST, M.Ars kepada Camat Gajahmungkur Ade Bhakti Ariawan, SH, MAP, di Taman Sudirman, Sabtu (10/12/2022).

Baca Juga: Festival Adat Budaya Nusantara II di Jateng, Ganjar Bertemu Raja-Raja se-Nusantara

Selain memberikan bantuan tersebut, Yayasan Rahardja bersama Kecamatan Gajahmungkur juga menggelar penyuluhan kepada kader bagaimana memberantas jentik nyamuk secara benar dan efektif.

Yang lebih manarik, sosialisasi pencegahan nyamuk penyebab Demam Berdarah terhadap anak usia dini juga dilaksanakan Yayasan Rahardja melalui Lomba Mewarna Gambar dengan tema Sikat Jentik Nyamuk.

Lomba Mewarnai Gambar Anak
Lomba Mewarnai Gambar Anak

Camat Gajahmungkur Ade Bhakti Ariawan memberikan apresiasi untuk Kekancan Mukti Grup dan Yayasan Rahardja atas kepedulian terhadap pemberantasan jentik nyamuk khususnya di Kecamatan Mungkur.

"Demam Berdarah memang menjadi musuh bersama dan tidak akan bisa hanya pemerintah yang berupaya melakukan pemberantasannya, tapi butuh bergerak bersama semua pihak. Maka kami sangat apresiasi apa yang dilakukan Yayasan Rahardja hari ini," ujar Ade Bhakti.

Baca Juga: PILIH BALIK LAGI KE RIZKY BILLAR, BEGINI RAMALAN PERASAAN LESTI KEJORA SAAT INI KATA AHLI TAROT VELLINE RATU

Menurut Ade Bhakti, dari hasil investigasi di lapangan, munculnya jentik nyamuk demam berdarah ini juga karena masyarakat belum konsen dalam pemberantasan sarang nyamuk.

"Musim penghujan perkembangbiakan jentik nyamuk sangat besar, namun di lapangan masyarakat belum konsen melakukan pemberantasan sarang nyamuk, seperti pot, kaleng-kaleng bekas dibiarkan tergenang sehingga nyamuk dengan mudah bersarang," tambah Ade.

Dijelaskan Ade, di wilayah Gajahmungkur ada sekitar 21 kasus Demam Berdarah, namun dari kasus itu penyebab atau kejadiannya tidak semua di Gajahmungkur.

Baca Juga: Lakukan Pelanggaran Disiplin dan Wewenang, Penyidik dan Pejabat Utama Kejati Jateng Diperiksa Jamwas Kejagung

"Kasusnya di tempat lain, cuma kebetulan warga Gajahmungkur. Mudah-mudahan dengan masifnya kita melakukan pencegahan tidak akan terjadi Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah," pungkas Ade.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ibnu Fajar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X