KONTENJATENG.COM - Pemerintah Kota Semarang menghimbau masyarakat untuk tidak tinggal di wilayah bantaran sungai karena berbahaya.
Selain beresiko terjadi banjir dan longsor, tidak jarang masih ditemui sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke sungai sehingga lingkungan di sekitarnya menjadi kurang sehat.
Himbauan ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin dalam acara Pra Musrenbang Tematik terkait Pengelolaan Persampahan di Kota Semarang, Senin (9/1) lalu.
Baca Juga: Kolaborasi dan Inovasi Digital Jadi “Senjata” Jasa Raharja Hadapi Tantangan 2023
“Membeli perumahan di bantaran sungai sangat bahaya bagi masyarakat,” ujar Iswar saat membuka kegiatan di Hotel PO Semarang.
Berkaca dari peristiwa banjir bandang yang terjadi di Perumahan Dinar Indah, Meteseh Tembalang Jum’at (6/1) lalu, kawasan yang terkena banjir tersebut berada di daerah cekungan dan lebih rendah dibanding tanggul sungai.
Menurut Iswar, sejak awal kawasan Dinar Indah memang tidak ideal untuk tempat tinggal. Dirinya juga menegaskan bahwa pihak pengembang belum memiliki izin yang lengkap dari pemerintah untuk pembangunan perumahan di sana.
Baca Juga: DISINI Kode Redeem CD Key Mobile Legends MLA Terbaru : Rabu 11 Januari 2023, Gratis
Pengembang baru memiliki Keterangan Rencana Kota (KRK). Sementara Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau yang sekarang berubah menjadi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) belum ada.
“Harusnya dia (pengembang) mengajukan gambar ke kami. Kami lihat posisi bangunan seperti apa. Kami bisa menghitung air ekstrim yang akan terjadi, posisi ketinggian bangunan, tujuannya itu. Tata kelola air seperti apa. Membebani lingkungan sekitar apa tidak,” ujar Iswar.
Dia meminta para pengembang perumahan tertib aturan dalam menjalankan bisnis propertinya. Pengajuan perizinan harus lengkap. Menurutnya, pengajuan izin merupakan bagian dari memberikan saran para pengembang agar tidak merugikan lingkungan sekitar dan konsumen.
Baca Juga: Ribuan Zahir Mania dari Sejumlah Daerah Penuhi Kampus USM Semarang
“Jadi, jangan menganggap izin mempersulit tapi dalam rangka memberikan advice kepada para pengembang agar tidak merugikan lingkungan sekitar, merugikan bagi yang membeli rumah juga,” terang Iswar.
Pra Musrenbang Tematik terkait Pengelolaan Persampahan di Kota Semarang yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri dan USAID tersebut membahas tentang pengelolaan sampah plastik.
Iswar berpendapat, sampah plastik juga menjadi penyebab banjir di Kota Semarang karena menutup rongga-rongga jalan air.
Artikel Terkait
EXTRACTION 2 (2023) SUB INDO FULL MOVIE, Link Nonton Streaming dengan Kualitas Full HD
Permainan Viral Lato-lato Ternyata Memiliki Pesan Besar dari Alam, Jangan Remehkan!
Lirik Lagu dan Kunci Gitar Kalih Welasku - Denny Caknan Sedang Trending di YouTube
Ribuan Zahir Mania dari Sejumlah Daerah Penuhi Kampus USM Semarang
(KISAH INSPIRATIF) Pria di Jepang Bertahan Hidup Puluhan Tahun Tanpa Mengeluarkan Uang, Hanya Andalkan Voucher
LINK NONTON MEGAN 2023 RESMI : Cek Sinopsis Disini, Boneka Robot Penuh Teror
LINK NONTON SHOTGUN WEDDING 2023 RESMI : Cek Sinopsisnya Disini Aksi Jennifere Lopez dan Josh Duhamel
UPDATE TERBARU KODE REDEEM FREE FIRE FF RABU 11 JANUARI 2023, CEK DISINI GRATIS
DISINI Kode Redeem CD Key Mobile Legends MLA Terbaru : Rabu 11 Januari 2023, Gratis
Kolaborasi dan Inovasi Digital Jadi “Senjata” Jasa Raharja Hadapi Tantangan 2023