60 Sekolah di Kabupaten Kendal Gelar Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

KONTENJATENG.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi menjelaskan, ada 160 sekolah yang diusulkan kepada Satgas Covid-19 Kabupaten Kendal untuk dibuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Pembukaan Pembelajaran Tatap Muka terbatas akan diujicoba pada Rabu, 25 Agustus 2021 pada 60 sekolah dari 160 sekolah yang diusulkan. Adapun rinciannya 20 PAUD, 20 SD, dan 20 SMP dari total 86 PAUD, 51 SD, dan 23 SMP yang diusulkan," kata Wahyu, Rabu 25 Agustus 2021.

Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, Pembelajaran Tatap Muka hanya diperbolehkan bagi Satuan Pendidikan yang memenuhi daftar periksa Dapodik.

Baca Juga: Baznas Semarang Beri Bantuan Dana Pendidikan Khusus Bagi Anak Yatim Terdampak Covid-19

Seperti tersedianya toilet bersih, srana cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan handsanitizer di setiap kelas, penyemprotan cairan disinfektan di setiap ruangan.

"Kemudian Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka dengan kapasitas maksimal jenjang PAUD : 5 Peserta didik, Jenjang SD : 14 Peserta didik, dan jenjang SMP 16 Peserta didik , jumlah hari dan Pembelajaran Tatap Muka dilakukan dengan pembagian rombongan belajar , perilaku wajib di seluruh Satuan Pendidikan dengan menggunakan masker 3 lapis, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak minimal 1,5 meter dan menghindari kontak fisik , menerapkan etika batuk dan bersin," jelasnya.

Baca Juga: Berikut Karya dan Penghargaan Yang Diraih Sang Kutilang Minang Elly Kasim

Sementara itu, Bupati Kendal Dico Ganinduto menyebutkan dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dikarenakan turunnya level pelaksanaan PPKM menjadi level 3 yang tertuang pada Intruksi Bupati No 8 Tahun 2021 serta Inmendagri No. 35 Tahun 2021.

Baca Juga: Spoiler Jadwal Sepak Bola BRI Liga 1, 3 Laga Pertandingan Akan Dimulai Jum'at 27 Agustus 2021

Pihaknya berharap pembukaan Pembelajaran Tatap Muka dapat berjalan dengan baik dan sukses, dimana tidak terjadi kluster Covid-19 di lingkungan pendidikan.***